Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Koinobori Berkibar Sambut Hari Anak-anak di Jepang

Sekitar 350 koinobori berkibar di sekitar taman yang ada di Tarui-machi, Aikawa, Fuwa-gun Perfektur Gifu Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Koinobori Berkibar Sambut Hari Anak-anak di Jepang
Koresponden Tribunnews/Richard Susilo
Waktunya koinobori di musim semi Jepang, ikan-ikanan menghadap ke langit berkibar megah. 

Tradisi pengibaran koinobori di halaman rumah dimulai oleh kalangan samurai pada pertengahan zaman Edo (1603 - 1867).

Mereka memiliki tradisi merayakan Tango no Sekku dengan memajang peralatan bela diri, seperti yoroi, kabuto, dan boneka samurai.

Selain itu, mereka membuat koinobori dari kertas, kain, atau kain bekas yang dijahit dan digambari ikan koi.

Koinobori dibuat agar bisa berkibar dan menggelembung bila tertiup angin.

Lukisan koinobori asal zaman Edo oleh Hiroshige (Bukit Suruga dan Jembatan Suido) dari Seratus Pemandangan Terkenal dari Edo.

Pada awalnya, orang Jepang hanya mengibarkan koinobori berwarna hitam yang disebut magoi. Koi yang dikibarkan paling atas melambangkan putra sulung dalam keluarga.

Sebagai hiasan yang dibuat untuk meramaikan perayaan, koinobori warna lain juga berangsur-angsur mulai dibuat, dan semuanya melambangkan anak laki-laki dalam keluarga.

Berita Rekomendasi

Sejak zaman Meiji, koinobori berwarna merah yang disebut higoi mulai dikibarkan untuk menemani koinobori berwarna hitam.

Tradisi pengibaran koinobori biru dimulai sejak zaman Showa. Ukuran koinobori biru (kogoi) lebih kecil dari koinobori merah atau hitam, dan melambangkan anak koi.

Pada zaman sekarang sering dijumpai koinobori warna hijau dan oranye yang dimaksudkan sebagai anak-anak koi.

Di beberapa tempat di Jepang, koinobori bukan saja milik anak laki-laki. Koinobori yang melambangkan adanya anak perempuan dalam keluarga juga ingin ikut dikibarkan.

Baca: Jet Pribadi Rp 250 M Jadi Misteri, Semula Disebut Milik Setnov, Robert Kardinal Bilang Sewaan

Tersedianya koinobori warna cerah seperti oranye kemungkinan ditujukan untuk keluarga yang memiliki anak perempuan.

Pada 1931, pencipta lagu Miyako Kondo menulis lagu berjudul "Koinobori".

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas