Warga Jepang Pemerhati Indonesia: Sebaiknya Jaksa Tidak Naik Banding Kasus Ahok
Kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menarik perhatian seorang warga Jepang pemerhati Indonesia, Masaaki Okamoto (46).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menarik perhatian seorang warga Jepang pemerhati Indonesia, Masaaki Okamoto (46).
Dosen di Universitas Kyoto ini menyoroti seputar naik banding pihak kejaksaan ke pengadilan tinggi.
"Ahok kan sudah menyatakan menarik mundur tidak jadi banding kasusnya ke pengadilan tinggi Jakarta. Saya rasa itu keinginan tulus dia beserta keluarganya harus dihargai semua pihak," kata Okamoto kepada Tribunnews.com, Kamis (25/5/2017).
Selain itu pria kelahiran Perfektur Hyogo ini juga merasa heran kalau jaksa ternyata naik banding.
"Wah itu kasus baru ya belum pernah saya dengar kalau jaksa naik banding sementara terdakwa sudah menerima tuntutan hakim kepadanya. Menarik sekali ini menurut saya," kata dia.
Meskipun demikian Okamoto melihat lebih dalam bahwa keinginan Ahok sebenarnya mungkin bisa diperhatikan semua orang.
"Saya yakin Ahok mundur pasti dia mengalah supaya semua tenang, supaya Indonesia rukun kembali, tak ada ribut-ribut lagi, tak ada unjuk rasa yang besar lagi. Dan itu juga saya yakin sudah konsultasi dengan keluarganya dan banyak pihak pastinya," kata Okamoto.
Okamoto melihat mungkin akan lebih bijaksana kalau jaksa juga mengikuti cara Ahok untuk menarik balik upaya banding.
"Kalau masih banding dan nantinya berubah keputusan terhadap Ahok berarti akan ada keributan lagi. Jadi alangkah baiknya membuat tenang semua pihak saja dulu dengan menarik banding tersebut," kata dia.
Selain itu Okamoto juga berharap selama Ahok dipenjara agar bisa dijaga keselamatannya di penjara karena walau melanggar tindak pidana, jangan samakan dia dengan penjahat lain yang mencuri, membunuh dan tindakan kriminal lainnya.
"Keselamatan Ahok mungkin perlu dijaga dengan baik oleh pihak otoritas yang bersangkutan," kata dia.