Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ninja Jepang Mulai Zaman Edo Ternyata Punya Uang Gaji Kontrak

Ninja pada hakekatnya adalah juga Samurai, namun pada kelas yang paling bawah.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ninja Jepang Mulai Zaman Edo Ternyata Punya Uang Gaji Kontrak
Richard Susilo
Yuji Yamada (50) profesor Universitas Mie spesialisasi mengenai Ninja Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang profesor spesialis Ninja Jepang dari Universitas Mie, Yuji Yamada (50) mengungkapkan ternyata Ninja di jaman Edo (1603 - 1868) mendapat gaji dari kontrak sewa kerjanya.

"Gajinya lumayan juga kalau sekarang mungkin sekitar 4 juta yen setahun atau sekitar 333.000 yen sebulan," papar Yamada khusus kepada Tribunnews.com Rabu siang ini (31/5/2017).

Tetapi kalau jaman Sengoku ( 1467–1603) belum ada gaji karena belum ada kejelasan kategori kelas keberadaan ninja tersebut.

"Kalau jaman Sengoku belum ada kejelasan kelas dari Ninja, walaupun dikatakan kelas bawah. tetapi kalau di jaman Edo sudah mulai jelas terbentuk terpecah antara kelas terbawah dengan kelas Bushi (kesatria). Namun ninja masih di kelas Bushi yang rendah pula. meskipun sudah mulai jelas kelas strata di masyarakat tersebut sehingga dimulailah cara penggajian, dengan model kontrak misalnya tahunan," paparnya.

Ninja pada hakekatnya adalah juga Samurai, namun pada kelas yang paling bawah.

"Pada beberapa hal, jarang memang, terjadi kenaikan karier sehingga ninja yang tadinya dari kelas paling bawah bisa menjadi pemimpin pada akhirnya. Namun itu jarang sekali, yang berarti tbukan tidak ada kenaikan karier tersebut."

BERITA REKOMENDASI

Sedangkan jaman Sengoku pemberian gaji memang benar-benar tidak ada dan penghasilan mereka hanya dari upaya kalau ada kerja atau ada perintah dari bangsawan yang meminta sesuatu kepada Ninja. Misalnya mengintai orang tertentu maka dapat upah. Kalau tak ada kerjaan ya tidak dapat upah.

Lalu bagaimana mereka bisa hidup?

"Dari swamandiri, bekerja sendiri, misalnya membuat kerajinan tangan, lalu dijual dan dapat uang, atau dengan bertani, jadi beras bisa makan," ungkapnya lagi.

Pada hakekatnya ninja itu memang seperti bayangan seseorang, selalu menjadi penjaga seseorang yang umumnya bekerja bagi para bangsawan, elit atau raja di Jepang sebagai mata-matanya atau pemberi informasi kepada tuannya tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas