Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ninja Jepang Pakai Baju Putih Hanya untuk Keperluan Film Saja

Menurut Yamada, citra ninja memang kadang ada yang menjadi sebagai petugas pembunuh (assassination) namun sebenarnya tidaklah tepat.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ninja Jepang Pakai Baju Putih Hanya untuk Keperluan Film Saja
Koresponden Tribunnews/Richard Susilo
Poster simposium Ninja 1 Juli 2017 di Hitopia Iga lantai 3, Perfektur Mie, gratis. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Film-film mengenai ninja biasanya menunjukkan kalau ninja bisa melayang, ninja pakai baju putih dan sebagainya. Tapi ternyata semua itu hanya untuk hiburan dan kepentingan film agar tambah seru.

"Tidak benar ada ninja pakai baju putih. Biasanya mereka kalau ke luar malam pakai baju hitam, cokelat tua, biru tua, yang gelap, tidak mungkin pakai baju yang mentereng. kalau siang ya baju biasa seperti orang biasa saja," ungkap profesor Yuji Yamada (50), pengajar di Universitas Mie spesialis dan peneliti Ninja Jepang kepada Tribunnews.com baru-baru ini.

Menurut Yamada, citra ninja memang kadang ada yang menjadi sebagai petugas pembunuh (assassination) namun sebenarnya tidaklah tepat.

"Ninja hanya berfungsi mengikuti perintah atasan yang membayarnya, dan terutama untuk mengumpulkan informasi. Bahkan kalau perlu dan kalau bisa tidak bentrok, tidak bertempur dengan orang lain, berusaha menghindar kabur agar tidak ketahui dan tidak diketahui identitasnya. Itulah sebabnya semua anggota tubuh kecuali mata ditutupi pakaian gelap," jelasnya.

Namun apabila mendapat perintah membunuh, layaknya perintah komando dari sistem militer, maka ninja akan melakukannya tanpa membantah dan tentu bayarannya sangat besar seperti pembunuh bayaran.

Namun sebelum itu ninja akan memberikan informasi mengenai musuhnya dan pendapatnya kepada tuannya.

BERITA REKOMENDASI

Jika tuannya tetap saja ingin membunuh musuhnya, maka ninja yang sangat solid sangat patuh kepada tuannya biasanya menjalankan perintah tuannya dengan baik.

Ninja juga tidak bisa hilang tetapi memakai taktik cara strategi tertentu supaya ada kesempatan menghilang, tak terlihat dari lawannya, misalnya dengan melempar bom gas menghalangi penglihatan lawannya.

Kehebatan dan kepopuleran serta sejarah ninja yang sudah lama (sejak abad ke-11) membuat pemerintah Jepang juga menghargainya sehingga tanggal 28 April 2017 Klan Iga dan Klan Koga mendapat Warisan Budaya Jepang (Japan Heritage) dari pemerintah Jepang dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sains Jepang.

Baca: Setiap Tahun Lima Orang Dikontrak untuk Promosikan Ninja, Ada Juga Warga Amerika

Demikian pula pemberian nama Hari Ninja sejak 2015 tiap tahun akan dilakukan tanggal 22 Februari.

Hal ini terpengaruh kartun animasi karakter Hattorikun tahun 1966.

Tanggal 22 disebut Ni(n)ni(n) dan Februari juga bulan 2 atau Ni(n) sehingga total menjadi Nin Nin Nin yang akhirnya menjadikan tanggal 22 Februari sejak dua tahun lalu menjadi Hari Ninja.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas