Seksisme, Emansipasi dan Bulu Ketiak 'Wonder Woman' yang Jadi Perdebatan
"Bagi saya, kisah perempuan juga sama menariknya dengan kisah laki-laki," kata Silverstein.
Editor: Hasanudin Aco
Debut Jenkins disambut meriah
Tapi, film Jenkins tersebut merupakan rilis teatrikal pertama yang dibintangi oleh "Princess of the Amazons" atau Putri dari Amazon. Debutnya di layar lebar disambut dengan baik.
Di New York, penggemar Wonder Woman telah menggalang lebih dari $8,000 dalam enam hari untuk mengirim siswi-siswi SMA untuk menonton pemutaran film itu di Washington, D.C.
Pemutaran film khusus untuk perempuan yang diadakan oleh jaringan bioskop Alamo Drafthouse ludes terjual mulai dari Austin, Texas, hingga New York, yang menjanjikan seluruh keuntungannya akan disumbangkan ke Planned Parenthood, penyedia perawatan kesehatan perempuan.
Silverstein mengatakan film blockbuster ini seharusnya menjadi awal era baru industri film Hollywood yang cenderung mengutamakan karakter dan sutradara film laki-laki.
Tahun lalu, hanya ada 29 persen tokoh utama perempuan dari 100 film Amerika papan atas, menurut Center for the Study of Women in Television and Film di San Diego State University, California.
Di balik layar, hanya ada 7 persen sutradara perempuan yang mengerjakan 250 film domestik papan atas di 2016, menurut studi yang sama.
"Bagi saya, kisah perempuan juga sama menariknya dengan kisah laki-laki," kata Silverstein.
'Wonder Woman' mengisahkan Diana seorang putri Amazon yang menjadi Wonder Woman. Kisah itu menunjukkan bagaimana seorang idealis yang naif menerima rumitnya manusia. Tapi meskipun film ini banyak dipuji oleh kritikus film namun bintang Gal Gadot tidak luput dari kontroversi.
Film Wonder Woman di Lebanon dilarang hanya beberapa jam sebelum pemutaran perdananya setelah ada kampenye menentang Gadot yangpernah menjaditentara Israel, pejabat keamanan dan aktivis. Lebanon secara resmi berperang dengan Israel, dan sudah beberapa kali terlibat perang. Perang tahun 2006 antara kedua negara menghancurkan infrastruktur Lebanon dan menewaskan ratusan orang. [ds/dw]