Antisipasi Manipulasi Informasi, Filipina Minta Facebook Tutup Akun Kelompok Militan
Militer belum berhasil menembus 10 persen wilayah kota yang masih diduduki kelompok Maute.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, MARAWI - Militer Filipina, Jumat (9/6/2017), meminta Facebook untuk menutup akun-akun yang terkait dengan kelompok militan Islam yang menyerang kota Marawi.
Juru bicara militer Filipina Letnan Kolonel jo-ar Herrera mengatakan, unit media sosial militer menemukan 63 akun Facebook yang digunakan kelompok militan dan pendukungnya.
"Sebanyak 63 akun Facebook kini menyebarkan informasi jahat yang memengaruhi pandangan banyak warga Filipina," ujar Herrera dalam jumpa pers di kota Marawi.
"Militer sudah meminta Facebook Filipina melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menutup akun-akun palsu ini," tambah Herrera.
Saat ini tentara Filipina masih terus bertempur melawan kelompok militan Maute, dua pekan setelah mereka menyerbu kota Marawi.
Presiden Rodrigo Duterte mengatakan, serangan ke Marawi itu adalah upaya ISIS untuk mendirikan basis di wilayah Mindanao.
Sebagai respon, Duterte menerapkan darurat militer di Mindanao sebagai upaya menangani masalah ini.
Selama dua pekan bertempur, Herrera mengatakan 40 tentara Filipina dan 138 anggota militan tewas.
Sedangkan sedikitnya 20 orang warga sipil tewas, tetapi jumlah ini jauh lebih tinggi karena militer belum berhasil menembus 10 persen wilayah kota yang masih diduduki kelompok Maute.
Militer Filipina sebelumnya mengatakan dikhawatirkan terdapat 2.000 orang warga sipil yang terjebak dalam kota dan beberapa dari mereka dijadikan tameng hidup.
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Militer Filipina Minta Facebook Tutup Akun Kelompok Militan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.