TRIBUNNEWS.COM, MARAWI - Pasukan Amerika Serikat (AS) turun untuk membantu militer Filipina yang tengah mengepung dan menggempur persembunyian militan Maute, kelompok sayap ISIS di Marawi, Filipina.

Juru bicara Kedutaan besar AS di Manila mengatakan kepada Reuters bahwa, atas permintaan dari pemerintah Filipina, pasukan operasi khusus AS membantu membebaskan kota Marawi, yang telah diduduki oleh ratusan militan sejak 23 Mei lalu.

Di Marawi, juru bicara militer Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera menegaskan bantuan AS bukan turut berjuang di medan tempur.

"Mereka (pasukan AS-red) tidak berjuang. Mereka hanya memberikan dukungan teknis," katanya.

Pesawat pengintai AS, US P3 Orion terlihat terbang di atas kota Marawi pada Jumat (9/6/2017), menurut laporan media lokal Filipina.

Sampai sekarang sudah ada konfirmasi bahwa Filipina telah mencari dukungan AS dalam pertempuran melawan sayap ISIS di kota Marawi, di pulau Mindanao, yang telah memasuki minggu ketiga.

Bantuan datang setelah sempat terjadi ketegangan antara dua sekutu lama yang dipicu oleh Presiden Rodrigo Duterte terhadap Washington.

Washington mengerahkan pasukan khusus ke Mindanao pada 2002, untuk melatih unit khusus militer Filipina unit memerangi militan Abu Sayyaf. Dalam program ini pernah terlibat 1.200 pasukan Amerika.

Itu dihentikan pada tahun 2015, tetapi kehadiran kecil tetap ada untuk logistik dan dukungan teknis.(Reuters)