Tolak Hening Cipta bagi Korban Teroris di London, Timnas Arab Saudi Dikecam
Turnbull mengaku tak bisa memberikan komentar spesifik karena belum menyaksikan video rekaman pertandingan tersebut.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Kontroversi tentang sikap pemain tim nasional Arab Saudi yang menolak melakukan hening cipta untuk menghormati para korban dalam serangan teroris di London terus menjadi perhatian.
Kabar itu pun sampai ke telingan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull. Dia mendapat pertanyaan tentang peristiwa itu ketika ditemui wartawan, Jumat pagi (9/6/2017).
Turnbull mengaku tak bisa memberikan komentar spesifik karena belum menyaksikan video rekaman pertandingan tersebut.
Baca: Saat Pemain Timnas Australia Heningkan cipta, Pemain Arab Saudi Terus Lakukan Jogging
Namun, secara umum Turnbull menyampaikan pandangan tentang pentingnya penghormatan kepada korban terorisme dan keluarganya. Juga kecaman terhadap terorisme.
"Seluruh dunia, seluruh dunia bebas bersatu dalam kecaman terhadap serangan teroris," kata dia, seperti dikutip Associated Press.
"Semua orang, semua orang harus dipersatukan dalam kecaman kepada teroris dan memberi cinta, simpati, dan penghormatan terhadap korban dan keluarga mereka," tegasnya.
Sementara itu, Politisi senior dari Partai Buruh Anthony Albanese menggambarkan sikap yang dilakukan skuad Arab Saudi dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Adelaide, kemarin sebagai bentuk penghinaan.
Albanese menilai perbuatan itu merupakan hal memalukan dan tak terhormat.
"Tidak ada alasan di sini, ini bukan soal budaya, ini tentang kurangnya rasa hormat," tegas dia.
Albanese menyinggung soal budaya, karena sebelumnya pihak Arab Saudi berdalih tak bisa ambil bagian dalam prosesi itu karena tak sejalan dengan budaya mereka.
Seperti diberitakan sebelumnya, Federasi Sepak Bola Australia (FFA) mengatakan, tim manajemen Saudi mengetahui rencana untuk mengheningkan cipta sebelum pertandingan.
"Konfederasi Sepak Bola Asia dan tim Saudi sepakat bahwa saat keheningan bisa diadakan," kata FFA dalam sebuah pernyataan.
"FFA mendapat penjelasan dari pejabat tim Saudi bahwa tradisi ini tidak sesuai dengan budaya Arab Saudi, dan mereka akan pindah ke sisi lapangan dan menghormati kebiasaan kami saat mengambil posisi mereka sendiri di lapangan."