Jadi Viral, Foto Detik-detik Pelaku Bom Bunuh Diri Beraksi Sambil Gendong Bayi
Foto tersebut diketahui diambil di Mosul, Irak, yang hingga kini masih menjadi daerah konflik antara pasukan Irak dan militan ISIS.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, MOSUL - Sebuah foto yang menampilkan detik-detik seorang pelaku bom bunuh diri hendak meledakkan diri sambil menggendong bayi menjadi viral.
Foto tersebut diketahui diambil di Mosul, Irak, yang hingga kini masih menjadi daerah konflik antara pasukan Irak dan militan ISIS.
Dalam foto, tampak seorang perempuan mengenakan burka hitam sedang menggendong seorang bayi, sambil menenteng dua tas.
Pada tangan sebelah kanan, selain memegang tas, perempuan itu ternyata juga memegang sebuah pemicu alat peledak.
Di dekat perempuan tersebut, tampak berdiri tiga orang anggota pasukan militer Irak berseragam.
Foto itu diambil oleh kameramen sebuah stasiun televisi setempat, Al-Mawsleya, beberapa detik sebelum perempuan itu lalu meledakkan diri dan bayi yang digendongnya.
Menurut kameramen yang merekam kejadian itu, perempuan tersebut sepertinya menargetkan serangan ke para anggota pasukan militer Irak yang berada di sekitarnya.
Namun, saat melintas, perempuan itu diduga sempat gagal menyalakan rompi peledak yang dikenakannya di balik burka dan justru baru meledak setelah perempuan itu berjalan menjauh.
Insiden bom bunuh diri itu menewaskan perempuan tersebut, bayi yang digendongnya, dan dua anggota pasukan militer Irak.
ISIS kini semakin tertekan di Mosul dan militer Irak mengklaim pihaknya tak akan lama lagi bisa mengambil alih kota itu.
Di tengah konflik yang sudah berjalan sembilan bulan itu, militan ISIS telah mengupayakan banyak cara untuk melakukan serangan terhadap pasukan militer Irak.
Termasuk di antaranya yang akhir-akhir ini cukup sering dilakukan adalah menggunakan perempuan-perempuan untuk melakukan serangan bom bunuh diri.
Lebih dari 20 perempuan pelaku bom bunuh diri telah beraksi dalam dua minggu terakhir ini.
Mereka melakukan aksinya sembari menyatu dengan warga sipil sampai bahkan ada yang menggunakan anaknya demi tidak dicurigai.
Sedangkan, menurut pasukan militer Irak, menghindari serangan yang dilakukan oleh perempuan-perempuan seperti itu dinilai sulit.
Sebab tak mungkin anggota militer Irak melakukan upaya pengamanan dan penjagaan dengan meminta perempuan-perempuan berburka mengangkat pakaiannya untuk diperiksa. (Telegraph