Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inilah Kisah Remaja Perempuan Jerman Jadi Pengantin Militan ISIS

Perempuan remaja Jerman itu ditangkap tentara Irak yang melakukan operasi militer di kawasan Kota Tua Mosul.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Inilah Kisah Remaja Perempuan Jerman Jadi Pengantin Militan ISIS
Telegraph
Dalam salah satu foto yang diunggah ke media sosial ini terlihat remaja perempuan yang diduga kuat adalah Linda W (16) asal Jerman dikelilingi tentara Irak yang menemukannya di Kota Tua Mosul. 

TRIBUNNEWS.COM - Wajahnya tampak lelah dan rambutnya penuh dengan debu. Dengan warna kulit yang jauh lebih pucat, remaja dengan ini gampang diidentifikasi bukan sebagai remaja Irak saat ditemukan di Mosul, Irak utara, beberapa hari lalu.

Mosul adalah kota yang sejak 2014 dikuasai kelompok teroris berbahaya yang menamakan dirinya Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS) dan baru sepekan ini kembali ke tangan tentara Irak.

Perempuan remaja Jerman itu ditangkap tentara Irak yang melakukan operasi militer di kawasan Kota Tua Mosul.

Bersama remaja ini, ditangkap pula empat perempuan Eropa lainnya dan beberapa orang yang dikatakan sebagai pendukung ISIS dari Rusia, Turki, Kanada, Libya, dan Suriah.

Mereka ditemukan di satu terowongan dan seorang tentara Irak merekam penemuan mereka, yang videonya beredar di media sosial sejak akhir pekan.

Perhatian tentu saja tertarik ke remaja belia berkulit putih asal Jerman tadi.

Di salah satu foto ia terlihat dikelilingi beberapa anak muda dan seseorang dengan seragam tentara merekam dengan menggunakan telepon genggam.

Berita Rekomendasi

Menurut media Jerman Die Welt, remaja tersebut diyakini bernama Linda W, murid sekolah berusia 16 tahun yang menghilang dari kota Pulsnitz, di dekat Dresden, sejak 2016.

Sumber-sumber keamanan Jerman kepada koran ini mengatakan yakin bahwa remaja putri yang ditemukan di Mosul tersebut adalah Linda W.

Namun, bagaimana ia sampai memutuskan menjadi pendukung ISIS? Bagaimana ia masuk ke Mosul?

Surat palsu orangtua

Laporan-laporan dari Jerman menyebutkan bahwa Linda mengalami radikalisasi melalui internet pada pertengahan 2016.

Ia dikatakan tak bahagia di rumahnya dan menjalin kontak dengan para pendukung ISIS di Timur Tengah melalui ruang percakapan dalam jaringan atau daring (online chat room).

Kepada polisi, teman-temannya mengatakan bahwa Linda belajar bahasa Arab, membawa Al Quran ke sekolah dan sering mengenakan pakaian yang menutupi seluruh badan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas