Inilah Kisah Remaja Perempuan Jerman Jadi Pengantin Militan ISIS
Perempuan remaja Jerman itu ditangkap tentara Irak yang melakukan operasi militer di kawasan Kota Tua Mosul.
Editor: Johnson Simanjuntak
Pada awal Februari 2015, tiga siswi sekolah menengah di London bergabung dengan ISIS di Suriah, yang membuat gempar banyak pihak. Mereka diyakini menikah dengan pendukung ISIS dan menetap di Raqqa.
Alyas Karmani, pegiat di Bradford, Inggris, yang banyak berkecimpung di kegiatan deradikalisasi mengatakan ada pull factor atau faktor penarik yang membuat anak-anak muda jatuh ke ISIS.
"Yang pertama adalah anak-anak muda di Eropa merasa Islam dan Muslim sering dipojokkan, diperlakukan dengan tidak adil. Muslim didiskriminasi dan media sangat negatif terhadap Islam," kata Karmani beberapa waktu lalu.
Kondisi ini membuat anak-anak muda merasa Islam dan Muslim tidak diterima di Barat dan mencari tempat yang bisa menerima mereka.
Faktor kedua adalah dampak dari kebijakan luar negeri negara-negara Barat di Timur Tengah dan Afganistan yang menewaskan banyak warga sipil.
Anak-anak muda marah dengan dampak tersebut dan mereka menuntut semacam pertanggungjawaban.
Faktor ketiga adalah pemahaman agama yang dangkal, kata Karmani.
Mosul sudah dirembut kembali oleh Irak. Faktor itu membuat ISIS tak berdaya. Sehingga Linda dan sejumlah perempuan muda bisa ditemukan.
Bagaimana jika Raqqa di Suriah, yang telah dikukuhkan ISIS sebagai ibu kota “kekhalifahan” mereka, dapat direbut oleh pasukan koalisi AS atau pasukan Suriah?
Mungkin saja akan ditemukan lagi banyak “Linda “ yang lain. (Pascal S Bin Saju/BBC Indonesia)
Berita telah dipublilkasikan di Kompas.com dengan judul: Kisah Remaja Perempuan yang Jadi Pengantin Militan ISIS