Protes Pesawat Delay, Penumpang Malah Ditinju Staf Bandara
Seorang penumpang pesawat EasyJet malah ditinju oleh seorang staf bandara usai memprotes jadwal penerbangan yang ditunda
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, NICE - Seorang penumpang pesawat EasyJet malah ditinju oleh seorang staf bandara usai memprotes jadwal penerbangan yang ditunda.
Insiden tersebut terjadi Sabtu (29/7/2017), saat sebuah pasutri merasa kesal karena penerbangan EZY 2122 dari Nice, Perancis, ke Luton, Inggris, ditunda tanpa alasan yang jelas.
Menurut sejumlah saksi mata, sang suami saat itu sedang menggendong bayinya, sedangkan istrinya sibuk menyampaikan frustrasinya kepada seorang staf bandara.
Baca: Petugas Avsec Ditampar Oknum Dokter TNI, Ini Kronologisnya
Sang istri mengomel soal penundaan lebih dari 11 jam yang tak jelas serta tak adanya tempat duduk dan fasilitas untuk keluarga yang membawa bayi.
"Pria yang menggendong bayi itu kemudian berjalan ke arah staf bandara itu dan berbicara padanya," cerita seorang saksi mata, Arabella Arkwright.
"Staf itu tidak menjawab apa-apa, hanya tersenyum, dan lalu meninju pria tersebut pada bagian kiri wajahnya," lanjutnya.
Polisi bandara kemudian dipanggil ke lokasi untuk melerai keduanya dan dua pria tersebut dibawa pergi oleh polisi.
Namun, para penumpang di penerbangan yang sama dengan pasutri tersebut mendesak agar pria yang menggendong bayi itu diizinkan untuk terbang.
"Ketika pria tersebut tiba di pesawat, penumpang di pesawat bertepuk tangan," tutur Arkwright lagi.
Arabella Arkwright sempat memotret kejadian tersebut dan fotonya segera menjadi viral di dunia maya.
Juru bicara EasyJet telah mengatakan bahwa pelaku pemukulan itu diyakini merupakan staf bandara Nice, yang bertugas untuk menangani penumpang berkebutuhan khusus.
"EasyJet mengonfirmasi bahwa orang yang ada dalam foto tersebut bukan pegawai EasyJet dan tidak bertugas untuk menangani permasalahan lapangan EasyJet di Nice," demikian pernyataannya.
Pihak EasyJet menyatakan jadwal tunda terjadi karena adanya masalah teknis, karena harus menanti pesawat pengganti dari Gatwick, Inggris.
Mereka juga telah menyampaikan permintaan maaf secara resmi pada para penumpang dan memberikan voucher ganti rugi.
Pria yang menggendong bayi itu dikatakan mengalami luka memar pada bagian wajahnya, sedangkan staf yang meninjunya menerima hukuman skors. (The Guardian/Independent)