Meski Rugi Hampir 1 Triliun Yen Toshiba Jepang Dapat Opini Berkualitas
Toshiba Corporation Jepang mendapat opini berkualitas pada laporan keuangan tahun fiskal 2016 dan laporan fiskal kuartal pertama tahun 2017.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Toshiba Corporation Jepang mendapat opini berkualitas pada laporan keuangan tahun fiskal 2016 dan laporan fiskal kuartal pertama tahun 2017.
Alhasil Toshiba Corporation Jepang sementara ini telah ke luar dari lubang jarum dan terjauhkan dari pencabutan listing di pasar modal.
Opini berkualitas (qualified) itu diperoleh karena laporannya telah diterima resmi pihak otoritas Biro Keuangan Kanto dan auditornya, PricewaterhouseCoopers Aarata LLC (PWH).
"Kerugian (net income loss) tahun fiskal 2016 telah tercatat resmi kini mencapai 965,7 miliar yen," ungkap Presiden Toshiba Corporation Satoshi Tsunakawa, Kamis (10/8/2017).
Kerugian hampir 1 triliun yen tersebut diperkirakan para pengamat sesungguhnya masih lebih karena perhitungan dengan Westinghouse akhirnya dikeluarkan dari neraca tersebut.
Sementara PWH juga menyatakan bahwa kerugian 652 miliar yen terkait dengan Westinghouse, yang diposkan Toshiba pada tahun 2016, seharusnya diposkan pada tahun 2015 .
"Saya pikir salah satu masalah manajemen telah kami pecahkan," kata Tsunakawa di kantor pusat Toshiba di Tokyo.
Baca: Ketika Agus Yudhoyono Minta Restu Jokowi, Gibran pun Ikut Bergabung
Ketika ditanya apakah kontrol internal Toshiba benar-benar bekerja, Tsunakawa mengatakan satu-satunya masalah yang diidentifikasi oleh auditor terkait dengan unit nuklir AS yang dikerjakan Westinghouse.
"Westinghouse telah keluar dari akun konsolidasi kami, jadi kami tidak memiliki masalah itu lagi," katanya.
PWH enggan memberi greenlight angka pendapatan Toshiba karena tidak yakin kapan Toshiba menyadari sosok Westinghouse yang sangat besar.
Kerugian tersebut disebabkan oleh overruns biaya terkait dengan penundaan konstruksi untuk reaktor AP1000 di Georgia dan South Carolina.
Pada bulan April, auditor menolak untuk mengeposkan opini mengenai pendapatan Toshiba pada 2016.