Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nyala Lilin di Kuil Hiezan Enryakuji Jepang Selama 1200 Tahun Tak Pernah Mati

Percaya atau tidak penerangan Kuil Hiezan Enryakuji di Kota Otsu Perfektur Shiga, sampai detik ini tak pernah mati.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Nyala Lilin di Kuil Hiezan Enryakuji Jepang Selama 1200 Tahun Tak Pernah Mati
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Lilin 1200 tahun di Kuil Hiezan Enryakuji Kota Otsu Perfektur Shiga 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Percaya atau tidak penerangan Kuil Hiezan Enryakuji di Kota Otsu Perfektur Shiga, sampai detik ini tak pernah mati.

Tiga lentera di dalamnya ada sumbu menyala berapi dengan bahan bakar minyak kubis-kubisan (Brassica napus).

Kuil Sekte Tendai ini memang terkenal terutama setelah 1994 tercatat sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Pantauan Tribunnews.com, Kuil Enryakuji memperlihatkan keanggunan kuil tersebut karena di sanalah berkumpul setiap tahun sejak 1987 berbagai agama berdoa bersama untuk perdamaian dunia.

Seorang bhiksu kepada Tribunnews.com menjelaskan penerangan 1200 tahun itu tidak pernah mati sekali pun.

Hal itu merupakan satu filosofi atau pesan dari kuil tersebut, "Apabila penerangan itu mati, maka sumbu pasti putus, lampu mati, minyak juga habis, artinya manusia pun akan berakhir, akan terjadi hal-hal putus di dunia dan kesulitan di dunia serta berujung kepada kiamat."

Berita Rekomendasi

Itulah sebabnya, setiap hari tiga lampu penerangan lentera di dalam kuil tersebut dijaga dan dirawat dengan baik tak pernah putus selama 1200 tahun terakhir ini.

"Bukan hal yang mudah tetapi juga bukan hal yang sulit. Bisa dilakukan manusia semuanya asalkan ada niat dan kemauan yang kuat untuk menjaga kelangsungan itu semua," kata bhiksu itu.

Memang banyak yang bisa kita ambil dan pelajari setelah berkunjung ke kuil tersebut.

Tak heran kebijakan kuil yang indah tersebut menjadi tempat berkumpul para aktivis terutama lima agama, baik Protestan, Islam, Budha, Hindu dan Katolik setiap bulan Agustus dan tahun ini diselenggarakan tanggal 3 dan 4 Agustus lalu di kuil tersebut.

Saicho, kepala keluarga Sekte Tendai, membangun Kuil Enryaku-ji di Periode Heian (794-1185) sebagai kuil kepala (utama) Sekte Tendai.

Gunung Hie (Hiezan) adalah gunung dengan ketinggian 848 meter yang terletak di perbatasan Perfektur Kyoto dan Perfektur Shiga.

Tiga daerah yaitu 'Tou-dou' (menara timur), 'Sai-tou' (menara barat), dan 'Yokawa' disebut sebagai "Hie-zan-Enryaku-ji" (kuil Enryaku-ji Gunung Hie) bersama-sama dengan Gunung Hie sebagai dataran kuilnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas