Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ternyata Pejuang ISIS Pakai Jenis Obat-obatan Ini Agar Beringas dan Tak Kenal Ampun Membunuh

Obat terlarang ini pernah terdengar pada tahun 1961 dan digunakan selama sekitar 25 tahun sebagai alternatif yang lebih ringan untuk amfetamin.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ternyata Pejuang ISIS Pakai Jenis Obat-obatan Ini Agar Beringas dan Tak Kenal Ampun Membunuh
AFP
Tablet Captagon ditangkap di Sanaa, Yaman dan Suriah. 

Tidak seperti amfetamin, Captagon tidak meningkatkan tekanan darah pasien yang berarti dapat digunakan untuk mengobati orang-orang dengan kondisi jantung bermasalah.

Namun, itu sangat adiktif dan menjadi ilegal di sebagian besar negara pada tahun 1986.

Apa efek yang dimiliki Captagon ?

Captagon membuat pengguna terus terjaga untuk jangka waktu lama.

Hal ini juga membuat pengguna merasa energik dan bahagia.

Karena itulah sebabnya ia dijuluki obat "keberanian kimiawi."

Psikiater Lebanon, Ramzi Haddad memberitahu media Guardian, bahwa obat adiktif ini menghasilkan "semacam euforia, terus berbicara, Anda tidak tidur, Anda tidak makan, tapi energik."

BERITA REKOMENDASI

Lalu apakah masih tersedia Captagon secara ilegal?

Anda akan berjuang untuk mendapatkan obat itu di AS, tapi Captagon menjadi obat "rekreasi" populer di Timur Tengah.

Hal ini dijual murah, dengan nilai antara 5 -19 dolar AS, di negara-negara Timur Tengah termasuk Yordania, Lebanon, Turki dan Suriah.

Versi palsu obat juga banyak tersedia.

Bagaimana Captagon sedang digunakan di Suriah?


Kecanduan Captagon tengah marak di jajaran pejuang ISIS di Suriah, menurut penyelidikan ke dalam "jihad obat" oleh farmasi masyarakat Saudi.

Bom bunuh diri, seperti dilakukan teroris Manchester, Salman Abedi, dikatakan dipengaruhi penuh obat adiktif sebelum dikirim pada misi, sehingga memberikan mereka selalu terjaga dan berani.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas