Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggaran Pertahanan Jepang Tahun Depan Naik 2,5% Menjadi 5,25 Triliun Yen

Keputusan anggaran termasuk dihaditi rapat oleh Menteri Pertahanan Itsunori Onodera Kamis ini.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Anggaran Pertahanan Jepang Tahun Depan Naik 2,5% Menjadi 5,25 Triliun Yen
Richard Susilo
Kementerian Pertahanan Jepang di Ichigaya Tokyo Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Anggaran pertahanan Jepang dipastikan dengan keuputusan hari ini naik 2,5% menjadi anggaran pertahanan terbesar di dalam sejarah Jepang yang itu dengan nilai 5,25 triliun yen (5.255.100.000.000 yen).

"Anggaran tersebut termasuk terutama untuk meningkatkan kualitas dan teknologi alat militer pencegat rudal karena teknologi rudal Korut tampak semakin baik dari hari ke hari dan ini membahayakan keselamatan rakyat Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis ini (31/8/2017).

Keputusan anggaran termasuk dihaditi rapat oleh Menteri Pertahanan Itsunori Onodera Kamis ini.

Sistim pencegat rudal "Aegis Ashore" akan lebih canggih seperti penghancur "Aegis" yang ada di daratan, sekaligus dapat mengantisipasi penembakan rudal beberapa buah sekaligus.

Sementara "Lofted orbit" diluncurkan lebih ti9nggi lagi dari biasanya agar bisa menciptakan satu sistim kontrol yang lebih luas lagi dan untuk itu biaya besar diperlukan bagi pencegat rudal yang diluncurkan sekaligus bersamaan dalam jumlah lebih dari satu rudal.

Demikian pula dana tambahan dibutuhkan dalam mengantisipasi kekuatan militer laut China yang semakin mengganggu perairan Jepang terutama di daerah Okinawa.

Berita Rekomendasi

Pesawat tidak berawak "Global Hawk" dibutuhkan untuk mengantisipasi militer Chinba di sekitar perairan Jepang.

Selama ini kapal laut militer China pernah menembakkan beberapa kali sinar dan gelombang khusus ke arah kapal penjaga patroli laut Jepang (MSDF) untuk merusak gelombang elektronik kapal laut MSDF Jepang tersebut.

Anggaran juga ditambahkan untuk bidang internet dengan program "Cyber Defense Corps" yang mengumpulkan data dan menganalisa informasi yang ada dari sekitar 110-150 orang untuk mengembangkan artificial intelligence (AI) bagi keamanan cyber dan semua terkait keamanan internet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas