Kantor Pos Jepang Mulai Kerjasama Dengan Swasta, Akan Lakukan Pengiriman Barang Lewat Drone
Di kantor pos sedang terus berjalan dengan lebih baik lagi, tetapi pengiriman pendistribusian masih dengan manual
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kantor Pos Jepang lakukan kerjasama dengan pihak swasta Jepang, Samurai Incubate Inc., untuk nantinya mengirimkan barang pos menggunakan drone di masa depan.
"Di kantor pos sedang terus berjalan dengan lebih baik lagi, tetapi pengiriman pendistribusian masih dengan manual sehingga perlu lebih ditingkatkan lebih lanjut," papar Wakil CEO Japan Post, BUMN Jepang, Fukuda Seiuri siang ini (4/9/2017).
Setelah kerjasama ditandatangani dengan CEO Samurai Incubate, Inc., CEO nya, Kentaro Sakakibara, mengungkapkan, "Sebuah kesempatan yang baik menggunakan pelayanan pos dengan skala yang lebih besar lagi dan mengakar di masyarakat Jepang dan para perusahaan Jepang yang baru mulai mungkin bisa ikut bekerjasama agar tidak kehilangan kesempatan bisnis ini," tekannya.
Kerjasama kedua perusahaan dengan nama Program Inovasi Post Logitect merupakan program inovasi terbuka terkait teknologi dan ide-ide, menarik ikut serta perusahaan Jepang yang menggunakan teknologi drone, teknologi robot, teknologi AI (artificial intelligence) , teknologi IoT (Internet of Things) untuk semakin memudahkan kerja dan pendistribusian barang atau surat ke para pelanggan.
Samurai Incubate juga akan menginvestasikan ke proyek tersebut uang skeitar 4,5 juta yen guna mengkoordinir perusahaan lain yang mau ikut serta dalam program tersebut.
Pihak kantorpos akan memberikan data 30 juta lokasi pos, 140.000 kendaraan pos, skeitar 180.000 bis surat serta 24.000 kantorpos besar di Jepang.
Demikian pula pihak kantorpos akan memberikan lokasi bagi verifikasi teknis seperti di gedung kantorpos serta laboratorium demonstrasi drone sebagai tempat latihan pula bagi para petugas pos terkait, serta melakukan uji coba marketing menggunakan drone.
Perekrutan p@erusahaan yang mau ikut serta program tersebut mulai hari ini (4/9/2017) sampai dengan 4 Oktober mendatang dengan aplikasi melalui situs yang telah ditentukan bersama.
Jumlah perusahaan peserta atau pemegang saham program ini dibatasi hanya tiga perusahaan saja agar dapat menciptakan aplikasi praktis pelayanan yang cepat nantinya.
Uji coba penggunaan drone sebenarnya telah dilakukan setahun lalu sejak tahun 2016 dengan melihat berbagai hal, baik berat barang yang diangkut, situasi kondisi udara saat yang bersangkutan, lokasi pengiriman apakah di daerah pegunungan atau banyak gedung tinggi dan sebagainya, serta memperhatikan bateri dan berbagai hal teknis lain.
Pelayanan baru ini akan terus dikembangkan dan direncanakan juga akan semakin diperluas bagi semua perusahaan logistik lainnya.