Dalai Lama: Mereka yang Menyiksa Muslim Rohingya Harus Ingat Teladan Buddha
Sosok ikon Buddhis sedunia itu mengaku prihatin atas apa yang terjadi dengan warga Rohingya di Rakhine, Myanmar.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, DHARAMSALA - Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, meminta oknum-oknum yang menyiksa muslim Rohingya agar mengingat teladan Sang Buddha.
Sosok ikon Buddhis sedunia itu mengaku prihatin atas apa yang terjadi dengan warga Rohingya di Rakhine, Myanmar.
Terlebih karena konflik dan diskriminasi yang menimpa warga Rohingya itu terjadi di negara berpenduduk mayoritas Buddhis.
Menurut Dalai Lama, jika keadaan tersebut dihadapkan oleh Sang Buddha, Dia pasti akan tergerak untuk menolong muslim Rohingya.
"Mereka yang mendiskriminasi muslim harus mengingat teladan Sang Buddha," kata Dalai Lama, ditemui di Kota Dharamsala, India.
"Menurut saya, dalam keadaan seperti itu, Sang Buddha pasti akan menolong muslim yang bernasib malang itu," katanya.
Dalai Lama juga berpendapat muslim Rohingya telah mengalami diskriminasi yang menyedihkan, sehingga ia mendesak rekonsiliasi.
Lebih dari 1.000 orang sudah tewas dalam konflik di Rakhine, Myanmar, menurut laporan PBB, Jumat (8/9/2017).
Pelapor Khusus PBB untuk HAM di Myanmar, Yanghee Lee, mengatakan bahwa meski otoritas setempat menyebut ada lebih dari 400 orang yang tewas, pihaknya justru mengestimasi lebih dari itu.
"Kemungkinan yang meninggal dunia sudah sampai sekitar seribu atau lebih," kata Lee.
Baca: Terungkap, Penghina Istri Presiden Jokowi adalah Mahasiswa Asal Palembang
Lee menambahkan, jumlah tersebut kemungkinan termasuk korban tewas dari dua pihak yang berseteru, yakni pasukan militer Myanmar dan militan pemberontak Rohingya.
"Tapi bisa jadi yang paling banyak adalah warga Rohingya," ujarnya.
Sekitar 670 ribu warga Rohingya telah menghuni tempat-tempat pengungsian di sepanjang perbatasan Bangladesh dan Myanmar.
Pemimpin Politik Myanmar, Aung San Suu Kyi, mengatakan pemerintah mengupayakan yang terbaik untuk melindungi semua orang dari konflik.
Namun, Suu Kyi tidak mengacukan kalimatnya secara langsung pada warga Rohingya, yang selama ini dianggap menjadi korban dalam konflik itu.
Suu Kyi menuai kritik dan kecaman karena dianggap bungkam terhadap perlakuan Myanmar terhadap warga Rohingya, yang dinilai kerap menerima diskriminasi. (Telegraph/Independent)