Akhirnya Toshiba Dijual Ke Konsorsium Bain, Apple Pun Akan Masuk
Saat ini Toshiba akan meningkatkan hasil akhir produk 3D flash memory menjadi 90% pada kapasitas tahun fiskal 2018
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Akhirnya Toshiba Corporation menyepakati untuk menjual anak perusahaannya yang sangat penting Toshiba Memory Corporation (TMC) Rabu ini (13/9/2017 kepada konsorsium Bain Capital Private Equity LP (Bain).
"Kami memutuskan untuk menjual TMC kepada Bain yang memenuhi obyektif kami sepenuhnya hari ini (13/9/2017). Untuk itu segera akan direalisasikan MOU dan lainnya dalam proses jual beli ini," papar Dr. TYasuo Naruke, Senior Executive Vice President Toshiba.
Naruke juga menambahkan, bisnis memori sangat sensitif terhadap waktu.
"Bisnis memori ini butuh waktu untuk investasi, mempercepat pengembangan produk, serta kemampuan untuk secara cepat meningkatkan jumlah produksi dalam jumlah sangat besar."
Saat ini Toshiba akan meningkatkan hasil akhir produk 3D flash memory menjadi 90% pada kapasitas tahun fiskal 2018, tambahnya.
"Lebih lanjut kami akan meningkatkan investasi dan operasi yang jauh lebih luas untuk memenuhi permintaan pasar yang jauh semakin besar saat ini," tekannya lagi.
Konsorsium Bain juga didekati Apple Inc. yang siap menanamkan uangnya 400 miliar yen pada konsorsium Bain tersebut.
Appla bakal mengamankan produksi dan pengembangan solusi memori di masa yang akan datang khususnya di Jepang.
Dengan demikian, Apple bakal lebih mudah memperbesar kapasitas memori dalam perangkat buatannya. Seperti diketahui dalam beberapa tahun ini, Apple kerap meningkatkan kapasitas memori dalam iPhone, iPad dan Mac.
Konsorsium Bain juga terdiri dari Innovation Network Corporation of Japan dan Bank Pembangunan Jepang, serta Apple bila diterima pihak Bain.
Nilai jual TMC tidak diungkapkan Naruke namun diperkirakan sekitar 2,2 triliun yen.
Untunga akan dipakai untuk menutupi hutang-hutang Toshiba, terutama hutangnya kepada proyek nuklir di AS yang snagat besar.
Dengan penjualan ini Toshiba akan sangat terbantu dan apabila berjalan lancar per 31 Maret 2018 bisa melunasi hutang-hutangnya, maka Toshiba akan kembali segar lagi dan bukan tidak mungkin tahun depan kembali lagi diperdagangkan di Divisio Pertama Pasar Modal Tokyo (TSE). Sejak Agustus 2017 turun satu peringkat, hanya dapat diperdagangkan di Divisi ke-2 TSE Jepang.