Polisi Malaysia Perbaharui Data Korban Tewas Dalam Kebakaran Pondok Pesantren Jadi 23 Orang
Polisi Malaysia mengungkap data terbaru hanya 23 orang santri dan guru yang tewas dalam kebakaran tersebut.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
"Aku mendengar mereka berteriak dan menangis, tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa. Api yang membakar terlalu besar bagi saya untuk melakukan apa-apa," kisahnya sedih.
Dia menambahkan bahwa ponpes tersebut telah beroperasi di daerah mereka selama setahun terakhir.
Menurut Menteri kesejahteraan perkotaan Melaysia, Noh Omar mengkritisi arsitektur bangunan ponpes yang seharusnya lantai atas terbuka untuk memungkinkan akses ke dua tangga keluar.
Namun, dia mengatakan sebuah dinding dibangun membagi lantai itu, berakibat hanya satu jalan keluar di asrama ponpes tersebut.
Ponpes Darul Quran Ittifaqiyah adalah pusat pendidikan agama Islam milik pribadi, dikenal sebagai sekolah "tahfiz" , anak-anak Muslim, terutama anak-anak untuk belajar dan menghafal Al Quran.
Perdana Menteri Najib Razak menyampaikan turut berduka kepada keluarga korban melalui akun Twitter-nya.
"Innalillah. Sangat sedih membaca tentang kebakaran di Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah... Semoga jiwa mereka diberkati oleh Allah. Al-Fatihah," demikian Najib berkicau.(AP)