Santri Sedang Bersiap Tunaikan Salat Subuh Saat Kebakaran Landa Ponpes di Malaysia
Saat itu para santri sedang mempersiapkan salat subuh ketika api terbakar pertama kalinya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Kepala sekolah Pondok Pesantren Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah mengatakan asrama yang hangus dilahap api merupakan asrama sementara karena gedung utama sekolah sedang direnovasi.
Mohamad Zahid Mahmod mengatakan kepada Berita Harian online, Kamis (14/9/2017) bahwa pekerjaan renovasi membutuhkan waktu satu tahun.
Seharusnya para santri akan pindah kembali ke gedung utama akhir bulan ini.
Baca: Polisi Malaysia Perbaharui Data Korban Tewas Dalam Kebakaran Pondok Pesantren Jadi 23 Orang
Ia pun mengisahkan kronologis kejadian kebakaran yang menewaskan 23 orang tersebut.
Saat itu para santri sedang mempersiapkan salat subuh ketika api terbakar pertama kalinya.
Mohamad Zahid mengatakan sekolah telah beroperasi selama 15 tahun dan terdaftar di Dewan agama Islam negara.
Dia mengatakan pondok pesantren tersebut dihuni 42 santri, enam guru, dan dua keamanan.
Baca: Petugas Gabungan Gagalkan Penyelundupan 10,39 Kg Sabu di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Polisi Malaysia mengklarifikasi jumlah korban jiwa yang jatuh dalam kebakaran pondok pesantren Darul Qur'n Ittifaqiyah di pinggiran ibukota Malaysia, Kamis (14/9/2017).
Polisi Malaysia mengungkap data terbaru bahwa hanya 23 orang santri dan guru yang tewas dalam kebakaran tersebut.
Jadi bukan 24 orang sebagaimana mereka telah dinyatakan sebelumnya.
Kepala polisi Kuala Lumpur Amar Singh mengatakan mereka yang tewas dilahap si jago merah Kamis pagi terdiri 21 santri dan dua guru.