Orang Yahudi Ultra-Ortodoks Unjuk Rasa Tolak Ikut Wajib Militer
Aksi itu berakhir bentrok, setelah polisi membubarkan massa dengan meriam air dan gas air mata. Delapan orang ditahan polisi dalam aksi ini.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Ratusan orang Yahudi Ultra-Ortodoks unjuk rasa di Jerusalem. Mereka memprotes keputusan pengadilan, yang mengharuskan menjalankan wajib militer.
Aksi itu berakhir bentrok, setelah polisi membubarkan massa dengan meriam air dan gas air mata. Delapan orang ditahan polisi dalam aksi ini.
Sebelumnya, warga Yahudi Ultra-Ortodoks memperoleh pembebasan dari dinas militer dengan alasan agaman.
Namun, Mahkamah Agung Israel memutuskan sebagian dari undang-undang wajib militer bagi penganut Yahudi tidak konstitusional dan menghalangi kesetaraan.
Dalam revisinya, penganut Yahudi, pria berusia 18 tahun harus mengikuti wajib militer selama 2 tahun 8 bulan dan 2 tahun bagi wanita.
Tidak terima, kelompok garis keras Yahudi Eda Haredit lantas menggalang massa memprotes putusan ini. Sebelumnya, seorang Yahudi juga ditangkap dan dipenjara karena menolak wajib militer.
Partai politik Ultra-Ortodoks merupakan bagian penting koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Kelompok ini bertindak bagai raja dalam pengambilan keputusan politik Israel.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.