Anak Disebut Mirip 'Monster', Sang Ayah Lakukan Ini pada Orangtua yang 'Membully'
Orangtua mana yang tega melihat buah hatinya harus menerima hinaan juga perlakuan buruk dari lingkungan sekitar.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AS - Orangtua mana yang tega melihat buah hatinya harus menerima hinaan juga perlakuan buruk dari lingkungan sekitar.
Perundungan yang dialami oleh anak di sekolah pada umumnya diawali dengan komentar-komentar negatif mengenai fisik seseorang yang berbeda dengan yang lainnya.
Awalnya anak-anak tersebut akan menganggap hal ini adalah wajar karena mayoritas anak melakukan hal yang sama kepada mereka yang memiliki 'perbedaan'.
Namun jika tak dicegah hal tersebut jelas akan menjadikan kebiasan buruk yakni menilai seseorang hanya dari penampilannya saja.
Sekarang ini masalah perundungan menjadi sebuah penyakit 'mematikan' yang dapat disebarkan secara mudah dan dapat menyebabkan luka mendalam pada korban.
Sayangnya kini masih banyak orang yang dengan mudahnya membully orang lain tanpa memikirkan dampak buruk yang diciptakan akibat perlakuannya tersebut.
Hal inilah yang dialami oleh seorang ayah yang putranya menjadi korban pembullyan yang dilakukan oleh teman sekolahnya.
Baca: PSK Cantik Dibunuh Pelanggannya Gara-gara Minta Dibayar Lagi
Dirinya membuat surat terbuka untuk mengajarkan orang lain tentang efek bullying dan meningkatkan kesadaran soal penyakit fisik yang dialami putranya juga anak-anak lainnya yang memiliki nasib serupa.
Jackson merupakan seorang bocah berusia 7 tahun yang mengalami Treacher Collins Syndrome.
Kondisi tersebut memengaruhi perkembangan jaringan tulang wajah dan itulah yang menyebabkan dirinya tak terlihat seperti bocah seusianya.
Bagaimanapun juga kondisi tersebut membuat Jackson dipandang berbeda oleh teman-teman sekolahnya
Suatu pagi ketika Jackson menyantap sarapannya di sekolah, tiga bocah yang lebih tua mendekatinya dan memulai menggodanya.
Mereka menyebut Jackson dengan kata "monster" dan "jelek".
Sayangnya pihak sekolah tak menyaksikan sendiri kejadian tersebut.
Peristiwa itu sangat memengaruhi emosi Jackson ketika ia pulang ke rumah dan mengatakan jika dirinya ingin bunuh diri.
Ayahnya, Dan Bezzant tak ingin pembullyan terhadap putranya tersebut terus berlanjut hingga ia memutuskan utnuk menulis surat terbuka pada akun jejaring sosial Facebooknya.
Sebagai seorang ayah, Dan merasa sangat terpukul atas kejadian yang menimpa putranya itu.
Ia merasa sangat kasihan kepada putranya yang harus hidup menanggung penyakit yang dideritanya namun juga keadaan fisiknya yang mengalami tuli juga rabun.
Untuk membantu Jackson melalui hal tersebut, Dan memakaikan Jackson alat pendengaran.
Bahkan jackson telah menjalani operasi pada bagian matanya dan jelas akan lebih banyak membutuhkan operasi selama hidupnya.
Disamping itu, Jackson tumbuh menjadi sosok anak yang baik hati. Meskipun masih ada saja orang yang memerlakukannya secara buruk.
Dan pernah suatu hari mendapati seorang perempuan berjalan melewatinya dan mengatkan "apakah kamu melihat wajah anak tersebut?".
Selanjutnya Dan menuangkan kemarahannya dan rasa frustasinya pada akun jejaring sosial Instagram pribadinya.
Melalui statusnya, Dan berharap dunia dapat mengerti mengenai kondisi anaknya sehingga orang-orang akan berhenti bersikap buruk dan mulai menunjukan kebaikan untuk putranya.
Unggahannya tersebut dengan cepat menjadi viral dan secara cepat membuka kesadaran orang lain mengenai anak berkebutuhan khusus.
Mengetahui hal tersebut pihak sekolah memberikan perlindungan juga dukungan terhadap Jackson.
Dan tersentuh atas respon yang diberikan dan berharap hal itu tak terjadi lagi.
Dan juga menambahkan jika ia tak menyalahkan pihak sekolah atas apa yang menimpa putranya.
Sebaliknya dirinya menyebutkan, orang tua seharusnya tak mengajarkan putranya untuk menghina orang lain dengan mengatakan, " Aku ingin para orang tua melihat unggahanku dan rasakan kesedihanu... tolong edukasikan anakmu dan biarkan mereka tahu jika bullying bukanlah hal yang baik," jelasnya. (TribunWow/Lolita Valda Claudia)