Saksi Mata Penembakan Las Vegas Sebut Ribuan Pengunjung Konser Tiarap Saat Diberondong Tembakan
"Orang-orang langsung tiarap. Saya justru langsung mengajak sekitar saya untuk bangun dan pergi, sebab nanti malah kena tembakan,"
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, NEVADA - Saat insiden penembakan massal di sebuah festival musik di Amerika Serikat (AS) terjadi, saksi mata mengatakan sempat ada hujan peluru yang membuat ribuan pengunjung tiarap.
Peristiwa terjadi di dekat Hotel dan Kasino Mandalay Bay, sebuah resort di Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (1/10/2017) malam.
Semua berawal saat suara tembakan terdengar di tengah gelaran sebuah festival musik country, Route 91 Harvest, yang diadakan di seberang Mandalay Bay.
Baca: Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban Penembakan Brutal Di Las Vegas
Arah tembakan dikatakan datang dari lantai 32 Mandala Bay.
Menurut media asing, pengunjung festival musik saat itu berjumlah sekitar 30 ribu orang.
Seorang saksi mata mengatakan saat hujan peluru menghujam pengunjung, ribuan orang langsung tiarap secara bersamaan, sebelum kemudian panik berlarian.
Baca: Ini Pelaku Penembakan Brutal di Konser Musik Las Vegas, Korban Tewas 50 Orang, Ratusan Terluka
Lampu panggung pun dipadamkan, seraya penyanyi dan band yang sedang tampil menyelamatkan diri.
"Orang-orang langsung tiarap. Saya justru langsung mengajak sekitar saya untuk bangun dan pergi, sebab nanti malah kena tembakan," tutur seorang pengunjung, Lisa Price.
"Kami mendengar suara 'dor, dor, dor'. Kira-kira sampai 20 suara tembakan. Cukup membuat kami panik dan berlari," katanya lagi.
Baca: Penembakan Brutal di Konser Musik Las Vegas, Korban Tewas 50 Orang Lebih, Ratusan Terluka
Sedangkan, seorang saksi mata lain mengatakan suara tembakan terdengar sangat intens, seperti suara letusan kembang api.
"Terdengar sampai berkali-kali, banyak sekali. Saya awalnya sempat berpikir itu bukan suara (tembakan) sungguhan," ucap Derek Bernard.
"Tapi, tiba-tiba ada seorang perempuan bersimbah darah dan jatuh. Saat itulah kami sadar bahwa itu adalah bunyi tembakan sungguhan," lanjutnya.
Seorang saksi mata yang tinggal di lantai 32 Mandalay Bay mengatakan dirinya sempat mendengar lebih dari 100 suara tembakan.
"Saya ada di kamar nomor 135 dan saya dengan polisi mengatakan bahwa tembakan datang dari kamar nomor 137," jelas saksi mata yang enggan disebutkan namanya.
"Tembakannya terdengar beruntun, sepertinya sampai lebih dari 100 tembakan. Kami tiarap dan berlindung," sambungnya.
Menurut Sheriff Joseph Lombardo dari Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas, korban cedera sudah berjumlah 200 orang.
Sedangkan, jumlah korban tewas telah mencapai setidaknya 50 orang, menjadikan insiden tersebut sebagai kejadian penembakan massal paling mematikan sepanjang sejarah AS.
Lombardo mengonfirmasi bahwa terduga pelaku penembakan yang tewas dilumpuhkan kepolisian sudah diidentifikasi.
Diketahui sosok tersebut bernama Stephen Paddock, seorang pria berusia 64 tahun.
Dikatakan Paddock dilumpuhkan setelah polisi menggerebek tempat persembunyiannya di Mandala Bay menggunakan alat peledak.
Polisi kemudian mengumumkan bahwa pihaknya sedang memburu seorang perempuan Asia bernama Marilou Danley, yang diketahui sempat menemani Paddock sebelum melakukan aksinya.
Diduga perempuan tersebut memiliki informasi yang dapat membantu penyelidikan atas insiden tersebut.
Selain seorang perempuan bernama Marilou Danley, polisi juga sedang mencari keberadaan dua kendaraan milik penembak, yakni sebuah Hyundai Tucson dan Chrysler Pacfica. (The Guardian/Daily Mail)