Hujan Peluru di Festival Musik Bikin Penonton Panik, 50 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban penembakan di Mandala Bay, Las Vegas Minggu (1/10/2017) malam.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Dewi Agustina
Polisi telah menutup akses jalan di sekitar lokasi dan pihak Bandara Internasional McCarran telah mengalihkan sejumlah penerbangan akibat insiden tersebut.
Hujan Peluru
Saat insiden penembakan massal di sebuah festival musik di Amerika Serikat (AS) terjadi, saksi mata mengatakan sempat ada hujan peluru yang membuat ribuan pengunjung tiarap.
Menurut media asing, pengunjung festival musik saat itu berjumlah sekitar 30 ribu orang.
Seorang saksi mata mengatakan saat hujan peluru menghujam pengunjung, ribuan orang langsung tiarap secara bersamaan, sebelum kemudian panik berlarian.
Lampu panggung pun dipadamkan, seraya penyanyi dan band yang sedang tampil menyelamatkan diri.
"Orang-orang langsung tiarap. Saya justru langsung mengajak sekitar saya untuk bangun dan pergi, sebab nanti malah kena tembakan," tutur seorang pengunjung, Lisa Price.
"Kami mendengar suara 'dor, dor, dor'. Kira-kira sampai 20 suara tembakan. Cukup membuat kami panik dan berlari," katanya lagi.
Sedangkan, seorang saksi mata lain mengatakan suara tembakan terdengar sangat intens, seperti suara letusan kembang api.
"Terdengar sampai berkali-kali, banyak sekali. Saya awalnya sempat berpikir itu bukan suara (tembakan) sungguhan," ucap Derek Bernard.
"Tapi, tiba-tiba ada seorang perempuan bersimbah darah dan jatuh. Saat itulah kami sadar bahwa itu adalah bunyi tembakan sungguhan," lanjutnya.
Seorang saksi mata yang tinggal di lantai 32 Mandalay Bay mengatakan dirinya sempat mendengar lebih dari 100 suara tembakan.
"Saya ada di kamar nomor 135 dan saya dengan polisi mengatakan bahwa tembakan datang dari kamar nomor 137," jelas saksi mata yang enggan disebutkan namanya.
"Tembakannya terdengar beruntun, sepertinya sampai lebih dari 100 tembakan. Kami tiarap dan berlindung," sambungnya. (Reuters/The Guardian/Daily Mail/rvc/rin/wly)