Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita Keturunan Indonesia Ditangkap Usai Aksi Penembakan Brutal Stephen Paddock di Las Vegas

Kepolisian telah mengonfirmasi, terduga pelaku penembakan yang tewas dilumpuhkan kepolisian sudah diidentifikasi.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Wanita Keturunan Indonesia Ditangkap Usai Aksi Penembakan Brutal Stephen Paddock di Las Vegas
ISTIMEWA
Marilou Danley 

TRIBUNNEWS.COM, NEVADA - Kepolisian kabarnya telah menangkap seorang perempuan yang diduga memiliki informasi soal pelaku penembakan massal di sebuah festival musik di AS.

Peristiwa penembakan terjadi di dekat Hotel dan Kasino Mandalay Bay, sebuah resort di Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (1/10/2017) malam.

Semua berawal saat suara tembakan terdengar di tengah gelaran sebuah festival musik country, Route 91 Harvest, yang diadakan di seberang Mandalay Bay.

Arah tembakan dikatakan datang dari lantai 32 Mandala Bay.

Kepolisian telah mengonfirmasi, terduga pelaku penembakan yang tewas dilumpuhkan kepolisian sudah diidentifikasi.

Diketahui sosok tersebut bernama Stephen Paddock, seorang pria berusia 64 tahun.

Dikatakan Paddock dilumpuhkan setelah polisi menggerebek tempat persembunyiannya di Mandala Bay menggunakan alat peledak.

Berita Rekomendasi

Baca: Ini Sosok Pria Pelaku Penembakan Paling Mematikan di Kota Las Vegas

Baca: KTP Ganda Indonesia-Malaysia Jadi Bahasan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

Polisi kemudian mengumumkan bahwa pihaknya memburu seorang perempuan Asia bernama Marilou Danley (62), yang diketahui sempat menemani Paddock sebelum melakukan aksinya.

Danley telah ditemukan oleh Biro Investigasi AS (FBI) dan ditahan untuk kebutuhan interogasi dan penyelidikan.

Diyakini Danley merupakan warga Australia dan keturunan Indonesia.

Menurut rekan-rekan Danley yang ditemui Courier Mail, Danley dulunya sempat tinggal di daerah Gold Coast, Queensland, Australia, selama lebih dari 10 tahun.

Namun setelah suaminya yang merupakan warga Australia meninggal dunia, Danley kemudian pindah ke AS, yang dilakukan sekitar 20 tahun lalu.

Danley dan Paddock dikatakan merupakan teman sekamar atau sekadar teman pendamping, meski belum jelas apa hubungan pasti antara keduanya.

Menurut dokumen dan informasi yang didapat, Paddock tinggal di sebuah rumah di kawasan Mesquite, dekat perbatasan Arizona dan Las Vegas.

Tercatat Paddock tinggal di rumah tersebut bersama Danley.

Menurut Sheriff Joseph Lombardo dari Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas, korban cedera sudah berjumlah 200 orang.

Sedangkan, jumlah korban tewas telah mencapai setidaknya 50 orang, menjadikan insiden tersebut sebagai kejadian penembakan massal paling mematikan sepanjang sejarah AS.

Sumber: Daily Mail/Courier Mail

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas