Marilou Danley Kekasih Pelaku Penembakan Brutal Las Vegas Mengaku Tak Tahu Rencana Pembantaian
Danley pun berjanji untuk bekerja sama sepenuhnya terkait penyelidikan terhadap pacarnya, Stephen Paddock.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, LAS VEGAS - Kekasih tersangka penembakan massal di Las Vegas, Stephen Craig Paddock (65), mengaku tidak mengetahui mengenai rencana pembantaian yang menewaskan sedikitnya 59 orang dan melukai 515 lainnya di konser terbuka di Las Vegas, Minggu (1/10/2017) malam.
Demikian disampaikan pengacara Marilou Danley, Lombard Matius di Los Angeles setelah Danley bertemu dengan agen-agen FBI untuk membahas pembantaian yang terjadi di Las Vegas.
Danley pun berjanji untuk bekerja sama sepenuhnya terkait penyelidikan terhadap pacarnya, Stephen Paddock.
Baca: Pria Ini Diancam Cerai Istrinya Akibat Kebiasaan Tidur Anehnya Menendang dan Memukul
Dia kembali ke Amerika Serikat (AS), Selasa (3/10/2017) malam dari Filipina untuk mengunjungi keluarga.
Petugas penegak hukum mengatakan kepada The Associated Press bahwa kekasih penembakan di Las Vegas itu sedang diperiksa agen-agen FBI di Los Angeles.
Marilou Danley dimintai keterangan, Rabu (4/10/2017) pagi di kantor FBI di Los Angeles dan didampingi seorang pengacara.
Penyidik ingin menggali informasi dari kekasih penembak brutal tersebut untuk mengetahui apa yang mendorong Stephen Paddock menembak mati 59 orang di konser musik country.
Baca: Bigini Cara Prajurit Kopassus Jinakan King Cobra Tanpa Bantuan Alat
Deputi Direktur FBI Andrew McCabe mengatakan penyidik sedang sibuk "merekonstruksi kehidupan, perilaku, pola kegiatan" orang yang membunuh 59 orang di konser di Las Vegas.
McCabe mengatakan para penyidik juga mencari siapa saja yang mungkin datang dan berhubungan dengan Stephen Paddock hari-hari sebelum kejadian penembakan Minggu malam.
Pria berusia 64 tahun yang tinggal di Mesquite, Negara Bagian Nevada tersebut, melepas tembakan bertubi-tubi ke arah kerumunan penonton konser yang saat itu sedang menampilkan penyanyi musik country, Jason Aldean.
Pihak berwenang mengatakan dia adalah seorang pensiunan akuntan yang memiliki lisensi untuk menerbangkan pesawat terbang kecil dan sebelumnya tidak memiliki catatan kriminal.