Warga Malaysia ''Mahmud Ahmad'' Gantikan Hapilon Sebagai Emir Baru ISIS Asia Tenggara?
Spekulasi estafet kepemimpinan diserahkan kepada warga Malaysia yang dilatih di kamp Al-Qaeda
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Kepala polisi anti-terorisme Malaysia, Ayob Khan Pavilion Pitchay mengatakan kepada Reuters pada bulan Juli, bahwa Mahmud, "berhasil menyelinap keluar dari kota Marawi ke tempat aman lain dengan para pengikut-nya".
Mahmud 39 tahun, yang memegang gelar doktor ilmu agama dan dosen universitas di Kuala Lumpur.
PEREKRUT DAN PEMODAL
Duduk di lingkaran pusat komando Marawi, Mahmud memegang peran penting dalam perekrutan dan pembiayaan, demikian laporan Institute of Policy Analysis and Conflict (IPAC), pada Juli lalu.
Ia menjadi juru hubung untuk orang asing yang ingin bergabung dan bertempur di Filipina atau bergabung dengan ISIS di Timur Tengah.
"Bukan hanya orang Indonesia dan Malaysia menghubungi Dr Mahmud... dia adalah juga dihubungi warga Bangladesh di Malaysia yang ingin bergabung dengan pertempuran di Mindanao," ujar Direktur IPAC Sidney Jones kepada Reuters.
Rohan Gunaratna, seorang analis di S. Rajaratnam School of International Studies di Singapura, menggambarkan Mahmud sebagai "pemimpin yang paling penting di Asia Tenggara".
Ahmad El-Muhammady, seorang dosen di International Islamic University Malaysia (IIUM) dan penasehat polisi kontra-terorisme,mengatakan Mahmud sering diminta membiayai operasi ISIS. (ABS-CBN/AP/AFP/Reuters)