Kehidupan Suku Mentawai Tarik Perhatian Warga Eropa
Sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia, pameran tentang kehidupan suku Mentawai disajikan di event sekelas Leiden Asian Year 2017
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
“Yang menarik adalah bagaimana masyarakat yang begitu kuat memegang adat sejak zaman dulu kala dengan pengetahuan terbatas ini mampu memahami keseimbangan alam” kata Rosaline.
Ahli Mentawai dan guru besar antropologi Indonesia di universitas Leiden, Reimar Schefol menjelaskan satu persatu benda-benda yang ada di ruangan itu kepada pengunjung.
Fokus pameran Mentawai ini adalah melihat bagaimana suku Mentawai mempertahankan nilai nilai tradisi mereka di zaman modern.
Hal lain adalah sejauh mana penduduk kepulauan Mentawai ingin menjadi bagian dari dunia di zaman globalisasi.
Fokus lain adalah bagaimana mereka menggabungkan tradisi lama dengan kehidupan di abad 21.
Duta Besar Indonesia untuk kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja dan direktur museum Volkenkunde, Stijn Schoonderwoerd membuka acara pameran.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan eksemplar pertama dari publikasi ‘Toys for the Souls. Life and Art on the Mentawai island’ kepada Juniator Tulius, antropolog lulusan universitas Leiden yang juga putra asli mentawai.
Dalam kesempatan ini, museum Volkenkunde juga melansir situs koleksi tematis tentang Mentawai secara lengkap dalam bahasa Indonesia. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.