Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ekonomi Amerika Serikat Diprediksi Turun Tajam

"Perekonomian AS kemungkinan akan melambat secara substansial: ada batas kenaikan tingkat partisipasi dan tingkat lapangan kerja; upah riil melambat."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ekonomi Amerika Serikat Diprediksi Turun Tajam
ANT
Warga berjalan dan menyerukan slogan menentang usulan Presiden Donald Trump mengakhiri program DACA yang melindungi anak-anak imigran dari deportasi dalam aksi protes di depan Hotel Internasional Trump di New York, Amerika Serikat, Rabu (30/8/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Sebuah bank investasi memperingatkan investor agar bersiap dengan perlambatan substansial ekonomi Amerika Serikat paling cepat awal 2018.

"Perekonomian AS kemungkinan akan melambat secara substansial: ada batas kenaikan tingkat partisipasi dan tingkat lapangan kerja; upah riil melambat. Oleh karena itu, investor harus mempersiapkan konsekuensinya," tulis Patrick Artus, kepala ekonom Natixis, pada hari Selasa.

Berdasarkan catatan Artus, konsekuensi dari perlambatan ini antara lain kenaikan yang singkat suku bunga acuan, market sell-off dan depresiasi dolar.

Informasi saja, dalam situs resminya diketahui, Natixis merupakan bank korporasi dan investasi Prancis yang berkantor pusat di Paris. Natixis Global Asset Management mengawasi dana sekitar US$ 950 miliar.

Sang analis juga menyebut tingkat investasi korporasi saat ini "mengalami kenaikan yang tidak normal" dan memprediksi akan ada koreksi tajam.

Peringatan lainnya dari Natixis untuk kliennya adalah, "Jika pertumbuhan AS melambat secara nyata ... valuasi ekuitas dan harga saham juga akan mulai turun."

Baca: Hari Ini Jabodetabek Akan Diguyur Hujan Disertai Angin Kencang

Berita Rekomendasi

Baca: Penegakan Hukum di Bidang Perpajakan Resahkan Dunia Usaha

Kendati demikian, banyak pula bank investasi utama di Wall Street yang masih optimistis. Menurut perkiraan konsensus yang dikumpulkan oleh Thomson Reuters, Wall Street memperkirakan adanya perubahan positif PDB AS sebesar 2,5% pada kuartal ketiga tahun ini. Biro Analisis Ekonomi akan merilis angka PDB pada Jumat (27/10) besok sebelum market dibuka.

Dan tidak ada satu pun bank besar yang melihat resesi sebagai outlook ekonomi AS.

Warga Amerika bahkan lebih bullish. Menurut Survei Ekonomi All-American CNBC, optimisme tentang ekonomi mencapai titik tertinggi sepanjang masa di awal bulan ini.

Sekitar 43% masyarakat yakin ekonomi berada dalam kondisi prima atau baik. Sementara rata-rata empat kuartal untuk setiap metrik ekonomi utama dalam poling berada pada rekor tertinggi 10 tahun.

Goldman Sachs mungkin yang paling bearish mengenai ekonomi AS di antara perusahaan-perusahaan besar lainnya. Goldman memprediksi, pertumbuhan global tahunan ekonomi AS sebesar 3,9% sampai 2020. Namun pertumbuhan ini akan melambat menjadi hanya 1,5% per tahun setelah periode itu.

Pertumbuhan ekonomi juga menjadi topik hangat dalam politik nasional. Presiden Donald Trump telah berulang kali menyebut target pertumbuhan 3% sebagai landasan rencana ekonominya, dengan menyerukan pemotongan pajak baru untuk mendorong output lebih tinggi.

Juru Bicara Republik Paul Ryan mengatakan kepada CNBC pada bulan September bahwa "Anda tidak akan mendapatkan pertumbuhan 3% [ekonomi] pada tahun 2018 jika Anda tidak menerapkan [reformasi pajak] yang dilakukan pada tahun 2017."

 
Barratut Taqiyyah Rafie/Sumber: CNBC

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas