Juli Dipecat Usai Acungkan Jari Tengah ke Mobil Presiden Trump
Akibat kehebohan yang diciptakan oleh aksi Juli itu, perusahaan kontraktor Akima memutuskan untuk mendepak Juli
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, VIRGINIA - Seorang perempuan di AS kehilangan pekerjaannya usai mengacungkan jari tengah ke arah rombongan mobil Presiden AS Donald Trump.
Semua berawal saat Juli Briskman, perempuan tersebut, sedang bersepeda di Virginia, AS, pada 28 Oktober lalu.
Namun, ketika melewati Trump National Golf Club, rombongan mobil kepresidenan keluar dari area bermain golf itu.
Juli, yang memang tidak suka dengan pemerintahan Trump, kemudian menunjukkan ketidaksukaannya dengan mengacungkan jari tengah ke arah rombongan mobil tersebut sembari melewatinya.
Tidak hanya Juli, ada juga seorang pejalan kaki yang mengacungkan jempolnya ke bawah ke arah rombongan mobil Trump.
Aksi Juli segera menjadi viral usai seorang fotografer yang mengikuti rombongan mobil kepresidenan mengabadikan aksinya tersebut.
Foto Juli yang sedang mengacungkan jari tengah ke arah rombongan mobil kepresidenan langsung tersebar di media sosial dan dihebohkan portal-portal pemberitaan.
Banyak warganet yang memuji Juli sebagai pahlawan karena aksinya dianggap telah mewakili ketidaksukaan sebagian masyarakat AS terhadap pemerintahan Trump.
Namun, meski menuai pujian di dunia maya, perusahaan tempat Juli bekerja tidak sependapat dengan para netizen tersebut.
Akibat kehebohan yang diciptakan oleh aksi Juli itu, perusahaan kontraktor Akima memutuskan untuk mendepak Juli dari posisinya sebagai spesialis pemasaran dan komunikasi.
Juli mengatakan bahwa dirinya sempat menjelaskan soal aksinya tersebut ke bagian personalia pada 30 Oktober.
Baca: Tangis Bahagia Pemohon Kolom Penghayat Kepercayaan
Keesokan harinya, Juli dipanggil oleh atasannya, yang mengatakan bahwa ia melanggar kebijakan perusahaan karena menjadikan foto aksinya itu sebagai foto profil akun media sosialnya.
"Ia bilang, 'Kami ingin melepas Anda dari perusahaan ini'. Pada dasarnya, saya tak boleh menunjukkan hal-hal vulgar di media sosial," cerita Juli, Senin (6/11/2017).
"Menurut mereka, saya sudah mengganggu (Presiden Trump) menggunakan gestur vulgar (mengacungkan jari tengah)," katanya.
Dengan menjadikan foto aksinya itu sebagai foto profil akun media sosial, Juli dianggap telah merusak reputasi perusahaan sebagai kontraktor untuk proyek pemerintahan. (The Guardian/Huffington Post)