Sudah Dirayakan Rakyat dan Dipecat Partai, Mugabe Tolak Mundur Sebagai Presiden Zimbabwe
Rakyat Zimbabwe dikejutkan dan dikecewakan oleh pernyataan Mugabe yang menegaskan bahwa dirinya masih menjabat sebagai presiden.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, HARARE - Presiden Zimbabwe Robert Mugabe menolak untuk mundur dari jabatannya, padahal dirinya sudah dipecat partai dan pelengserannya sudah dirayakan rakyat.
Rakyat Zimbabwe dikejutkan dan dikecewakan oleh pernyataan Mugabe yang menegaskan bahwa dirinya masih menjabat sebagai presiden.
Hal itu disampaikan melalui sebuah pidato yang disiarkan senasional, Minggu (19/11/2017), di Harare, Zimbabwe.
Menurut Mugabe, intervensi militer yang berusaha mengambil alih kekuasaan tidak bisa menandingi kewenangannya sebagai pemimpin negara.
"Kongres partai Zanu-PF akan dilaksanakan dalam beberapa minggu ke depan dan saya akan memimpin kongres tersebut," kata Mugabe.
Baca: Ini Pantun Anies Baswedan Saat Paripurna DPRD
Pernyataan Mugabe itu diartikan sebagai pemberitahuan bahwa ia akan tetap menjadi presiden setidaknya sampai pertengahan Desember.
Sambil perlahan berbicara dengan tubuh yang seakan hilang keseimbangan, Mugabe mendesak solidaritas untuk menyelesaikan masalah negara.
Baca: Antisipasi Banjir, Anies Baswedan Terus Pantau Kegiatan Lurah dan Camat
Pidato Mugabe ini menyusul pemecatannya sebagai pimpinan partai Zanu-PF, partai yang berkuasa di Zimbabwe.
Penolakan Mugabe untuk mengundurkan diri dari jabatannya itu dikatakan menimbulkan kekecewaan rakyat, yang sudah mengharapkan agar era pemerintahan Mugabe berakhir.
Jalanan sempat diramaikan oleh warga Zimbabwe yang merayakan lengsernya Mugabe, Sabtu (18/11/2017).
Namun, para pejabat militer Zimbabwe mengatakan bahwa rencana pemakzulan Mugabe akan terus dijalankan.
Sedangkan, pidato penolakan Mugabe untuk mundur itu dikhawatirkan akan mendapat reaksi keras dari publik dan memperparah ketegangan politik. (The Guardian/AFP)