Presiden Baru Zimbabwe Janjikan Demokrasi
Mantan wakil presiden Zimbabwe itu menyampaikan pidato publiknya yang pertama setelah kembali ke Zimbabwe pada hari Rabu (22/11/2017).
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Penulis: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, HARARE – Zimbabwe dijadwalkan melantik presiden baru Emmerson Mnangagwa pada Jumat (24/11/2017).
Janji "Demokrasi yang baru dan berkembang di Zimbabwe," pun dideklarasikan Presiden baru Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa, akan membawa negaranya dalam "demokrasi yang baru dan berkembang."
Mnangagwa diperkirakan akan disumpah sebagai presiden pada hari Jumat (24/11/2017).
Mantan wakil presiden Zimbabwe itu menyampaikan pidato publiknya yang pertama setelah kembali ke Zimbabwe pada hari Rabu (22/11/2017).
Awal bulan ini ia menyelamatkan diri ke negara tetangga, Afrika Selatan, setelah dipecat oleh presiden Mugabe yang waktu itu menjabat.
Saat berpidato di hadapan rakyat yang bersorak, Mnangagwa mengelu-elukan apa yang ia sebut sebagai awal baru bagi Zimbabwe. Ia berjanji akan membangun kembali perekonomian yang bermasalah dan bekerja menuju demokratisasi.
Baca: Tiga Minggu Penayangannya di Bioskop, Gasing Tengkorak Tembus 420 Ribu Penonton
Mnangagwa sebelumnya adalah tangan kanan Mugabe dan diyakini terlibat dalam pemberantasan kubu oposisi. Masih belum diketahui seberapa jauh ia akan melakukan demokratisasi di negara itu.
Setelah Robert Mugabe resmi lengser sebagai Presiden Zimbabwe, partai berkuasa Zanu-PF resmi menunjuk mantan wakilnya, Emmerson Mnangagwa.
Ajudan Senior Zimbabwe, Larry Mavhima berkata, Mnangagwa dijadwalkan bakal kembali ke Harare dari masa pengasingannya Rabu (22/11/2017).
"Dia akan mendarat di pangkalan militer, dan memberikan keterangan kepada media," ujar Mavhima dikutip dari AFP.
Kanal televisi Zimbabwe, ZBC, memberitakan Mnangagwa akan disumpah sebagai suksesor Mugabe Jumat (24/11/2017).
Mnangagwa dipecat Mugabe pada 6 November lalu dengan dalih tidak setia dan diduga menggelapkan dana penjualan berlian sebesar Rp 202 triliun.
Namun, banyak kalangan percaya pemecatan itu adalah usaha Mugabe untuk melancarkan istrinya, Grace Mugabe, maju menggantikan dirinya.
Situasi tersebut membuat militer melakukan kudeta pekan lalu (14/11/2017), dan membuat Mugabe sebagai tahanan rumah.
Juru Bicara Zanu-PF, Simon Khaya Moyo menyatakan sudah saatnya Mugabe untuk beristirahat dan menikmati masa tuanya.
"Namun, dia terlalu lama menikmati keramahan rakyat Zimbabwe," ucap Moyo.(NHK/AFP/AP)