Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Berperan Aktif Ikuti Pameran Pangan Internasional di Belgia

"Ini kami sikapi dengan baik membantu pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan," ujar Aminah.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Indonesia Berperan Aktif Ikuti Pameran Pangan Internasional di Belgia
Ist/Tribunnews.com
Ketua Umum Nawa Cita Indonesia Dr. RM Suryo (paling kiri), Bu Aminah Ketua Umm Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara (ketiga dari kiri) dan Mahendra Siregar (Executive Director CPOPC) kedua dari kanan pada "European Palm Oil Conference" di Brussel, 23 November 2017. 

TRIBUNNEWS.COM, BELGIA - Indonesia ikut berperan aktif pada dua event penting yang sedang berlangsung di Brussel, Belgia.

Event pertama adalah Horeca Expo yang sedang berlangsung 19-25 November 2017.

Horeca Expo adalah pameran yang diselenggarakan setiap tahun yang dikhususkan untuk produk pangan, makanan dan minuman.

Indonesia Pavilion memamerkan produk gula merah dan kopi.

Ketua Umum Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara (YKPN) Shoud Aminah Assegaf yang ikut dalam event itu mengatakan bahwa Indonesia sejak pemerintahan Joko Widodo terus membangun upaya keadulatan pangan.

"Ini kami sikapi dengan baik membantu pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan," ujar Aminah.

Menurut dia, kedaulatan pangan sudah menusantara dengan melakukan banyak program seperti pemberdayaan petani serta berupaya menciptakan banyak lapangan kerja di sektor pertanian.

Berita Rekomendasi

'Dengan kedaulatan pangan kita mulai bangkit dan tahun ini bisa kita ekspor 500 ton beras ke Malaysia," ujarnya.

Ketua Umum Nawa Cita Indonesia Dr. RM Suryo menyambut baik kehadiran Indonesia di event internasional seperti ini.

Adapun event kedua yang diikuti Indonesia adalah seminar tentang kelapa sawit di "Solvay Library" Brussel tanggal 23 November 2017.

Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia Indonesia harus lebih aktif dalam menangkal berbagai kampanye hitam tentang sistem pengelolaan sawit di tanah air, antara lain terjadinya pembakaran lahan yang tidak ramah lingkungan.

Sebenarnya masalah ini karena sudah banyak negara pesaing yang ingin menguasai masalah palm oil.

Persoalan kelapa sawit di tanah air juga diperburuk oleh aktifitas LSM.

Direktur Eksekutif CPOC Mahendra Siregar mengatakan persoalan kelapa sawit ini harus menjadi perhatian semua pihak.

'Di Eropa ini menjadi perhatian khusus," kata dia.

Dijelaskan bahwa sektor ini menyumangt pendapatan pajak dan devisa bagi negara sehingga tidak boleh dibiarkan.

"Ke depan kami percaya ini akan berubah dan kebijakan Bapak Presiden sangat baik memerhatikan masalah ini," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas