Bandara Ngurah Rai Ditutup, Banyak Penumpang Terlantar di Bandara Changi Singapura
Banyak penumpang di Bandara Changi, Singapura menuju Bali, Indonesia terlantar pada hari Senin (27/11/2017).
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Ferdinand Waskita
Pada pukul 8.30 pagi, mereka diberitahu pembatalan.
"Kita harus memionta kepada manajemen untuk mendapatkan pengembalian dana kami (refund), dan setidaknya kita memiliki asuransi sehingga kita bisa mendapatkan kembali uang."
Kelompok empat teman ini merencanakan liburan ke Bali yang biayanya sekitar 1,500 dolar Singapura per orang.
Tapi kini di Bandara, mereka memutuskan untuk mengubah rencana mereka, ke penerbangan lain ke Taiwan pada hari Selasa.
Namun untuk itu mereka akan dikenakan biaya sekitar 2.000 dolar Singapura per orang. Tetapi mereka memilih membatalkan rencana itu juga.
Penumpang lain mengambil sikap yang sama.
Crystal Loh adalah bagian dari sekelompok teman dan Keluarga yang seharusnya berangkat pukul 7.15.
"Kami baru tahu tentang pembatalan pada pukul 09.30, dan kemudian kita harus datang kembali dan antrian lagi."
"Mereka mengatakan kami bisa mendapatkan pengembalian dana penuh atau memilih penerbangan lain untuk tujuan lain," tambahnya.
"Jadi kami memutuskan untuk pergi ke Phuket."
Dalam sebuah pernyataan, AirAsia mengatakan penumpang penerbangan yang dibatalkan memiliki opsi untuk mengubah penerbangan mereka ke waktu perjalanan baru pada rute yang sama dalam 30 hari tanpa biaya tambahan.
Penumpang yang menjadi korban pembatalan penerbangan juga menambahkan bahwa mereka telah ditawarkan kursi di penerbangan ke tujuan regional lainnya.
Channel NewsAsia memahami bahwa sebagian melihat tujuan yang lebih dekat dengan Bali, seperti Surabaya atau Jakarta.
Demikian pilihan seorang wisatawan Rusia, Aleksandr Bozhko.
"Kami mendapat penawaran dua pilihan - kita bisa pergi ke Bali pada penerbangan besok di pukul 10, atau ke Jakarta pada 7 malam, kemudian naik kereta api dan kapal ke Bali," katanya.
"Sekarang, kita hanya akan berpikir tentang apa yang akan kita lakukan," ia menambahkan.(CNA)