Apa yang Akan Terjadi saat Kaisar Jepang Akihito Turun Takhta 30 April 2019?
Jumat (1/12/2017) akhir pekan lalu secara resmi pemerintah Jepang mengumumkan Kaisar Akihito akan turun takhta tanggal 30 April 2019.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumat (1/12/2017) akhir pekan lalu secara resmi pemerintah Jepang mengumumkan Kaisar Akihito akan turun takhta tanggal 30 April 2019.
Naruhito yang kini masih Pangeran, akan menjadi kaisar yang baru menggantikan Akihito.
Apa yang akan terjadi pada saat kaisar Jepang turun takhta tersebut?
"Yang pasti semua proses pergantian akan mengikuti perundangan aturan yang ada dan dilakukan sederhana saja sebisanya," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (4/12/2017).
Artinya, pada tanggal 30 April akan dilakukan acara sederhana perpindahan yang tadinya Kaisar tinggal di kekaisaran, pindah ke rumah Pangeran Naruhito di Akasaka Tokyo, jalan kaki hanya 40 menit saja dari kekaisaran.
Baca: Kaisar Jepang Resmi Turun Takhta 30 April 2019, Digantikan Putra Mahkota Akishinomiya
Perubahan itu hanya bersifat seperti internal kekaisaran dengan upacara keagamaan sederhana dan pada akhirnya Kaisar Baru Naruhito duduk di kursi Kaisar.
Penyerahan permata dan pedang keramat serta lainnya juga dilakukan secara simbolik saat itu sebagai tanda penyerahan kekuasaan.
Lebih penting lagi adalah mulai 1 Mei 2019 nama tahun Heisei akan berubah dengan nama yang baru. Belum diputuskan apa nama baru tersebut.
Selama ini warga Jepang menyebut tahun saat ini bukan 2017 tetapi Tahun heisei 29 yang berarti Kaisar Akihito telah berkuasa selama 29 tahun sampai dengan saat ini.
Itulah sebabnya Kaisar Akihito sering disebut sebagai Kaisar Heisei dan sebelumnya adalah Kaisar Showa karena tahun Showa (1926-1988).
Baca: Selain Akihito, 200 Tahun Lalu Kaisar Jepang Koukaku Turun Takhta saat Masih Berkuasa
Upacara besar ritual keagamaan kenaikan takhta kemungkinan dilakukan bulan Oktober 2019 dan upacara umum kaisar baru dengan undangan khusus para kepala negara akan dilakukan November 2019.
Ini semua adalah rencana sementara yang dilakukan tim peralihan kekuasaan kaisar Jepang.
Untuk upacara itu kemungkinan ruang khusus dan kursi khusus kekaisaran yang dianggap keramat akan kembali diboyong dari tempat penyimpanannya di Kyoto ke Tokyo dengan menggunakan helikopter khusus pasukan bela diri jepang (SDF) dengan pengawalan khusus pula.
Perencanaan dan persiapan pengalihan Kaisar lama ke kaisar baru sudah dimulai dari sekarang dan berbagai pihak, termasuk para tenaga ahli dan tenaga yang terkait kekaisaran mulai bergerak melakukan catatan apa yang akan dilakukan dua tahun lagi.
Kaisar dan dua putra mahkota, Naruhito dan Akishinomiya dilayani sekitar 200 orang pembantu yang bergantian melayani baik di kekaisaran maupun di rumah Akasaka.
Ratusan orang tenaga khusus itu akan mulai sibuk mulai tahun depan dan anggaran untuk peralihan Kaisar tersebut diperkirakan akan menyita sedikitnya puluhan miliar yen dari kas pemerintah Jepang.
Selain dana untuk internal Jepang dengan berbagai upacara, ritual dan berbagai peralatannya, juga harus dihitung pula anggaran kehadiran banyak kepala negara termasuk Raja dan Ratu dari berbagai negara yang pasti akan hadir dalam acara November 2019 mendatang.
Semua itu menjadi beban dari kas negara Jepang.
Sementara itu Pangeran naruhito dan Akishinomiya mengomentari mengenai ayah dan ibunya bahwa mereka akhirnya bisa menggunakan waktu pribadinya lebih lama lagi nantinya setelah pensiun.
"Nanti mereka bisa pakai waktu santai lebih lama lagi dengan baik, misalnya menfokuskan pada musik, baca buku dan sebagainya," ungkap Akishinomiya minggu lalu saat ulang tahunnya ke-52 tanggal 30 November 2017.
Sementara Kaisar Akihito (85) setelah turun takhta akan dapat menikmati perjalanan, budaya, musik dan sebagainya dengan lebih bebas, namun tetap mendapat pengawalan dari pihak negara.
Selain itu sebagai warga yang telah turun takhta--bukan Kaisar resmi lagi nantinya--Kaisar dapat merayakan tahun baru pula, tetapi dengan persetujuan dari Badan Rumah Tangga Kekaisaran (BRTK) Jepang.
Lain dengan haknya sebagai Kaisar resmi saat ini yang punya hak 100 persen bebas menentukan dirinya untuk berbagai kegiatan yang ingin dilakukannya.
Tentu demi keamanan BRTK akan memberikan pendapat pula kepada Kaisar.