Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Info Palsu di Internet, Bos Perusahaan Konstruksi di Jepang Jadi Korban

Berita palsu juga muncul di televisi internet nico channel lalu tersebar ke chatting internet warga Jepang

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Info Palsu di Internet, Bos Perusahaan Konstruksi di Jepang Jadi Korban
Richard Susilo
Markas besar kepolisian nasional Jepang di kasumigaseki. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kepolisian Jepang mulai prihatin karena semakin banyak informasi palsu berseliweran di internet saat ini bahkan seorang bos perusahaan konstruksi dapat ancaman mau dibunuh karena masyarakat membaca info palsu di internet.

"Saya sama sekali tak ada kaitan dengan sopir truk yang kecelakaan Juni lalu meskipun namanya sama Ishibashi," papar bos perusahaan konstruksi Ishibashi, Hidefumi Ishibashi (47) yang berada di KitaKyushu.

Polisi pun mulai hari ini Jumat (22/12/2017) menyelidiki siapa yang awalnya memposting berita palsu tersebut di internet.

Berita palsu juga muncul di televisi internet nico channel lalu tersebar ke chatting internet warga Jepang, "Ayo keluarin ayahmu kalau berani!" tantang seorang pengguna internet.

Kejadian kecelakaan Juni laly di jalan tol Tomei Jepang di mana sopir truk menabrak wagon sehingga pasangan suami istri meninggal, dengan nama sopir truk Kazuhi Ishibashi (26).

Entah bagaimana, mulai Oktober lalu tersebar kabar sopir itu, Kazuhi Ishibashi adalah anaknya bos perusahaan konstruksi Ishibashi di KitaKyushu.

BERITA TERKAIT

Warga Jepang banyak yang percaya sehingga banyak yang akhirnya mencela Hidefumi Ishibashi (47) yang tak menahu dan sama sekali tak kenal sopir truk tersebut meskipun bernama keluarga sama Ishibashi.

Bahkan akhirnya bos perusahaan konstruksi itu sempat dapat ancaman akan dibunuh dan anaknya dua hari diliburkan karena takut anaknya pun akan dicederakan orang yang mengancamnya.

Termasuk gangguan lewat telpon, email dan sebagainya, hanya gara-gara terkena info palsu yang tersebar di internet.

"Syukurlah akhirnya hari ini polisi mulai serius mencari tahu siapa penyebar info palsu tersebut," tekan Hidefumi Ishibashi lagi.

Menurut data Badan Kepolisian Nasional Jepang, penyebaran info palsu di internet semkain meningkat jumlahnya.

Tahun lalu (2016) saja sudah mencapai 215 kasus dan dalam enam bulan pertama tahun ini mencapai 110 kasus.

Jumlah yang konsultasi kepada polisi meningkat drastis pula tahin ini karena merasa namanya dijelekkan di internet, mencapai 11,116 kasus.

Berarti antara Januari - Juni 2017 sebanyak 5972 konsultasi diterima kepolisian nasional Jepang saat ini.

Juli 2017 polisi menangkap tiga orang yaitu lelaki dan wanita yang menulis hal buruk dan palsu di internet mengenai artis atau orang terkenal Jepang sehingga akhirnya kantor artis tersebut jadi kewalahan mendapat komplain dari masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas