Setelah demo besar antipemerintah di Iran, sulit memastikan apa yang akan terjadi
Iran diguncang demonstrasi besar-besaran antipemerintah di beberapa kota pada akhir Desember. Apa pemicu demonstrasi ini? Apa yang akan terjadi
Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Iran pada akhir tahun yang baru berlalu untuk menyuarakan sikap menentang pemerintah, aksi sejenis terbesar sejak 2009.
Aksi berawal dari kota Mashhad, di Iran timur laut pada Kamis 28 Desember 2017, namun dengan cepat menyebar ke kota-kota lain di seluruh penjuru negeri.
Pada 3 Januari 2018 kepala badan keamanan Garda Revolusi menegaskan bahwa aksi protes 'telah berhasil ditumpas' tapi mengapa sebenarnya orang-orang menggelar demonstrasi?
Untuk memahami masalah, ada baiknya memahami sistem pemerintahan di Iran dan rangkaian kejadian yang memicu aksi protes tersebut.
Bagaimana Iran diperintah?
Iran menerapkan yang disebut sebagai teokrasi atau sistem pemerintahan yang dijalankan oleh para pemimpin agama.
Nama resmi negara ini adalah Republik Islam Iran dan sesuai namanya, negara dijalankan oleh para pemimpin agama berdasarkan hukum Islam.
Sistem ini diadopsi sejak 1979 setelah Revolusi Islam yang menumbangkan raja atau lebih dikenal dengan Shah. Sejak 1979 itu pula Iran dipimpi oleh pemimpin tertinggi atau pemimpin agung.
Pada 1979 posisi ini dijabat oleh Ayatullah Khomeini, yang merupakan orang yang paling berkuasa di Iran dan memegang keputusan akhir untuk setiap masalah.
- Iran dilanda demo 'antipemerintah': Aksi kekerasan mulai terjadi
- Iran melarang pelajaran bahasa Inggris di SD
- Apa yang melatarbelakangi perselisihan Arab Saudi dan Iran?
Ia memimpin angkatan bersenjata, badan-badan keamanan dan juga lembaga intelijen. Khomeini juga menetapkan orang-orang yang duduk di lembaga pengadilan, media dan enam dari 12 anggota Dewan Pengawal, organisasi penting yang mengawasi parlemen.
Pemimpin tertinggi dipilih oleh sebuah Dewan Pakar.
Iran juga memiliki presiden -yang dipilih langsung oleh rakyat- yang merupakan tokoh paling berkuasa nomor dua.
Apa yang terjadi kemudian?
Ketika Khomeini meninggal dunia pada 1989, presiden Iran ketika itu, Ayatollah Ali Khamenei, diangkat menjadi pemimpin tertinggi hingga saat ini karena merupakan jabatan seumur hidup.
Posisi presiden -orang terkuat kedua- sekarang diisi oleh Hassan Rouhani, yang berkuasa sejak 2013.