Bayi Epilepsi Ditinggal Orangtua dengan Sepucuk Surat: Dia Akan Mati Jika Bersama Kami
Dalam surat tersebut, orangtua bayi itu menyampaikan ketidaksanggupan mereka dalam membiayai buah hati
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, GUANGDONG - Polisi Tiongkok tengah mencari orangtua dari seorang bayi perempuan berusia enam bulan yang ditinggal di sebuah taman, bersama sepucuk surat.
Bayi mungil tersebut ditemukan oleh polisi patroli, Sabtu (20/1/2018), di Taman Fengshan, Dongguan, Provinsi Guangdong, sedang tertidur di dalam sebuah kereta bayi.
Bersama sang bayi, didapati pula sebuah tas berisi susu formula, obat-obatan, pakaian bayi, dan sebuah surat dari orangtua si jabang bayi.
Dalam surat tersebut, orangtua bayi itu menyampaikan ketidaksanggupan mereka dalam membiayai buah hati mereka tersebut, yang dikatakan menderita epilepsi.
Menurut sang orangtua, mereka sudah menghabiskan uang hingga 60 ribu yuan (Rp 125 juta), namun penyakit kejang-kejang bayi mereka tak kunjung sembuh.
"Tidak ada orangtua yang tidak mencintai anak kandungnya. Tapi, kami benar-benar tidak sanggup membiayai penanganan medisnya," tulis orangtua si jabang bayi dalam suratnya.
"Dia hanya akan menanti ajal jika ia tetap bersama kami. Kami tahu mungkin kami terdengar seperti egois, tapi kami hanya berharap anak kami bisa tumbuh sehat," lanjutnya.
Surat tersebut juga memuat instruksi spesifik soal bagaimana memberi makan dan merawat sang bayi terkait penyakit epilepsinya.
Orangtua bayi itu pun berterimakasih dan berjanji akan menebus kebaikan pihak yang bersedia merawat putri mereka di masa depan.
"Jika memungkinkan, tolong sering-sering berbicara dengannya, juga memegang tangan dan kakinya yang mungil," kata sang orangtua.
Bayi tersebut kini dirawat di rumah sakit, sedangkan polisi masih kesulitan mencari orangtuanya, lantaran meninggalkan bayinya di taman saat malam hari dan tak terekam kamera. (SCMP/CNA)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.