Kisah Agen Wanita Korea Utara, Dilatih Selama 7 Tahun Hingga Jalankan Misi Ledakkan Pesawat Korsel
Kim Hyon Hui seorang agen perempuan Korea Utara memberikan pengakuan mengejutkan soal aksi mautnya pada 29 November 1987.
Editor: Adi Suhendi
Setelah ditangkap, Kim diekstradisi ke Seoul dan selama delapan hari dia mencoba bertahan dengan membantah semua tuduhan yang dilontarkan kepadanya.
Namun, akhirnya agen perempuan itu menyerah, diajukan ke pengadilan, dan dijatuhi hukuman mati pada Maret 1989.
Namun, kemudian presiden Korea Selatan saat itu mengampuni Kim meski keputusan itu ditentang partai oposisi.
Presiden Roh menilai, Kim adalah korban rezim Korea Utara, sama dengan seluruh korban Korean Air penerbangan 858.
"Saat saya mengetahui telah diampuni, saya tak merasa bahagia, tetapi saya memikirkan ibu saya di Korea Utara. Dia pasti bahagia putrinya tidak jadi dihukum mati," ujarnya.
"Namun, saya merasa sebagai seorang pendosa. Seharusnya saya juga mati," dia menegaskan.
Setelah menerima pengampunan, Kim bekerja untuk dinas rahasia Korea Selatan sebelum menikah dengan salah seorang pengawalnya dan kini memiliki dua anak.
Kim pernah menulis sebuah memoir yang mengisahkan seluruh pengalaman hidupnya.
Dia kemudian mendonasikan hasil penjualan bukunya kepada korban Korean Air 858.
"Sebagai saksi hidup kejahatan Korea Utara, saya beberkan kebenaran dan saya berad di garis depan untuk mencegah serangan semacam ini terjadi kembali," kata dia.
"Korea masih dalam kondisi perang jika dilihat dari sisi ideologi dan cara berpikir," papar Kim.
Penulis: Ervan Hardoko
Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul: Agen Wanita Korut yang Ledakkan Pesawat Korsel, Beberkan Kisahnya