Orang Superkaya Dunia George Soros Sebut Facebook dan Google Ancaman Terbesar bagi Demokrasi
Investor dan manusia superkaya dunia George Soros mengecam perusahaan-perusaan teknologi yang melakukan 'monopoli' seperti Facebook dan Google.
Editor: Hasanudin Aco
Tokoh berusia 87 tahun itu berulang kali memuji komisioner bidang kompetisi Uni Eropa, Margrethe Vestager, yang menurutnya akan menjadi "musuh bebuyutan" media sosial.
Margrethe Vestager menjadi terkenal karena memburu raksasa-raksasa teknologi AS, memuntut Google, Amazon dan Apple secara hukum
Soros mengatakan Uni Eropa, yang tidak memiliki raksasa internet sendiri, sebaiknya "melindungi masyarakat" terhadap raksasa-raksasa itu, sementara regulator AS, menurutnya, terlalu lemah.
"Monopoli internet tidak memiliki kemauan atau kecenderungan untuk melindungi masyarakat dari konsekuensi tindakan mereka," tegasnya.
'Masyarakat terbuka dalam krisis'
Manajer hedge fund kelahiran Hungaria, yang menjadi terkenal karena meraup $1 miliar dari pertaruhannya pada devaluasi poundsterling Inggris pada tahun 1992, memiliki sejumlah lembaga dan yayasan yang ditujukan untuk "membela masyarakat terbuka dari musuh-musuh mereka".
Soros, seorang korban Holocaust, membuka pidatonya dengan mengungkapkan bahwa dia mengganggap saat ini adalah momen sejarah yang 'agak menyakitkan.'
"Masyarakat terbuka sedang mengalami krisis, dan berbagai bentuk kediktatoran dan negara mafia, yang dicontohkan oleh Putin di Rusia, sedang bangkit."
Tapi dia meramalkan bahwa Donald Trump, yang sebelumnya dia sebut sebagai 'calon diktator,' bisa jadi tidak akan bertahan sampai akhir masa jabatannya.