Pilot Israel Dilaporkan Tolak Bawa Imigran Afrika
Sejumlah pilot sebuah maskapai di Israel memutuskan untuk menolak menerbangkan pesawat yang membawa imigran asal Afrika.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah pilot sebuah maskapai di Israel memutuskan untuk menolak menerbangkan pesawat yang membawa imigran asal Afrika.
BBC mewartakan Jumat (26/1/2018), pilot yang melakukan penolakan tersebut berasal dari maskapai El Al.
Para pilot itu berkata, mereka tidak setuju pada ketentuan baru tentang aturan imigrasi yang dilancarkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Baca: Eggi Sudjana Dikabarkan Terkena Serangan Jantung Ringan
"Kami tidak ingin membawa para imigran itu menuju kematiannya," ujar salah seorang pilot dalam pernyataan yang disampaikan di Facebook.
Meski begitu, Times of Israel melansir bahwa pilot yang melakukan aksi hanya berjumlah tiga orang.
"Penolakan mereka hanya sebatas aksi simbolik semata," tutur Times of Israel dalam reportasenya.
Sebabnya, El Al tidak mempunyai rute langsung menuju ke Rwanda atau Uganda. Biasanya, mereka bakal naik pesawat dari Etiopia atau Jordania.
Sebelumnya, pada 3 Januari lalu, Netanyahu mengultimatum imigran Afrika untuk segera meninggalkan Israel dalam waktu tiga bulan.
Netanyahu berjanji, pemerintah bakal memberikan tiket pesawat dan uang saku sebesar 2.900 euro, sekitar Rp 46 juta, kepada setiap imigran ilegal tersebut.
Jika hingga Maret mereka tidak kunjung angkat kaki, maka Netanyahu mengancam bakal memenjarakan mereka.
"Setiap negara harus mempertahankan wilayah perbatasannya, melindungi perbatasan dari penyusupan ilegal. Itu adalah hak dan kewajiban dasar sebuah negara yang berdaulat," kata Netanyahu saat itu.