Kereta Api Milik Amerika Serikat Kembali Alami Kecelakaan Fatal, Ini Reaksi Masyarakat
Amtrak kembali lagi mengalami kecelakaan fatal yang ketiga dalam waktu kurang dari tujuh minggu pada hari Minggu (4/2/2018).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Amtrak kembali lagi mengalami kecelakaan fatal yang ketiga dalam waktu kurang dari tujuh minggu pada hari Minggu (4/2/2018).
Kecelakaan kereta penumpang tersebut berawal saat melakukan perjalanan di jalur yang salah sehingga menabrak kereta barang tak bergerak di South Carolina.
Dilansir Tribun Jogja melalui New York Times kecelakaan tersebut menewaskan dua orang dan mengintensifkan kekhawatiran tentang keselamatan dan keandalan layanan kereta penumpang di Amerika Serikat.
Kepala Eksekutif Amtrak Richard H. Anderson, akhirnya angkat bicara mengenai insiden tersebut.
Ia mengatakan bahwa sistem sinyal mengalami gangguan dan petugas operator dari perusahaan lain, CSX, sedang melakukan perutean kereta api sekitar waktu kecelakaan.
Kereta penumpang yang menuju ke selatan tersebut dialihkan ke pagar pengaman dengan berjalan di bawah batas kecepatan.
Dikarenakan terdapat sebuah kereta dari perusahaan yang lain yang ternyata juga menggunakan jalurnya, akhirnya tabrakan tak dapat dihindarkan kembali.
Kereta itu menabrak kereta CSX yang telah penuh dengan mobil.
Kecelakaan mengerikan tersebut setidaknya telah melukai 116 orang.
Insiden tersebut pun menyisakan pertanyaan bagi masyarakat Amerika Serikat.
"Amtrak telah mengajukan pertanyaan di benak masyarakat," kata James E. Hall, mantan ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, yang sedang menyelidiki kecelakaan di South Carolina.
Pada hari Rabu (31/1/2018), sebuah kereta yang membawa anggota Kongres Republik untuk menuju West Virginia menabrak sebuah truk sampah di pedesaan Virginia, membunuh seorang penumpang di dalam truk tersebut.
Dan pada bulan Desember 2017, sebuah kereta penumpang pada rute Amtrak yang baru dibuka melompati jalur di sebuah jembatan dekat Seattle, membanting kereta api ke jalan raya yang dipenuhi dengan kendaraan, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai sekitar 100 lainnya.
Statistik Administrasi Perkeretaapian Federal telah menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, agensi tersebut rata-rata memiliki sekitar dua insiden per bulan, terhitung sekitar seperempat dari kecelakaan yang dilaporkannya.