Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden AS Rajin Berkicau di Twitter, Presiden Rusia Tak Punya Akun Medsos, Handphone Saja Tak Ada

Pengakuan itu disampaikan Putin dalam sebuah pertemuan dengan para ilmuwan dan akademisi yang dilangsungkan di Siberia, Kamis (8/2/2018).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Presiden AS Rajin Berkicau di Twitter, Presiden Rusia Tak Punya Akun Medsos, Handphone Saja Tak Ada
AP
Pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin 

Beda Trump

Kondisi itu justru berbanding terbalik dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Nyaris setiap hari, Trump berkicau di twitter.

Baca: Kicauan Pertama 2018, Trump Sebut AS Bodoh Gara-gara Bantu Negara ini

Setelah resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat awal tahun ini, Donald Trump tetap gemar berceloteh lewat akun Twitter pribadinya. Kicauannya banyak menimbulkan kontroversi, baik di dalam negeri AS sendiri maupun seluruh dunia.

Ada apa di balik kesukaan Donald Trump mengemukakan isi pikiran di Twitter? Dalam sebuah wawancara, Donald Trump mengungkapkan bahwa akun Twitter pribadinya berfungsi sebagai "senjata" untuk balik menyerang apabila dia merasa tersinggung.

“Kalau ada seseorang yang berkata sesuatu tentang saya, maka saya bisa ‘bing-bing-bing’ (menyerang balik lewat Twitter) dan mengurusnya,” ujar Donald Trump.

Berita Rekomendasi

Donald Trump mengakui bahwa ada sebagian kawan yang menyarankan supaya dia tidak memakai media sosial. Tapi Donald Trump berpikir lain.

Bagi presiden negara adidaya sekaligus pengusaha ini, Twitter adalah tool berguna untuk membela diri di tengah-tengah publik dan media yang kritis akan segala langkahnya.

“Saya bisa memberikan pandangan sendiri ketika ada orang yang mungkin mengutarakan pendapat keliru,” lanjut Donald Trump sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Washington Post, Senin (23/10/2017).

Tak lupa, Donald Trump juga mengungkapkan bahwa Twitter adalah alat kampanye politik andalannya. Kalau bukan karena media sosial, katanya, mungkin dia tidak akan memenangi pemilu presiden AS tahun lalu melawan Hillary Clinton.

Penulis: Agni Vidya Perdana
Sumber: AFP,Newsweek
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul:

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas