Gambia Minta Maaf Telah Sebut Thailand Negara Wisata Seks
"Kami akan mengambil langkah tindakan untuk mencegah kembali terjadinya insiden serupa di masa mendatang," tulisnya.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, GAMBIA - Pemerintah Gambia menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada Thailand atas pernyataan salah satu menterinya yang menyebut negara di Asia Tenggara itu sebagai tujuan wisata seks.
Dilansir dari AFP, pemerintah Gambia melalui kementerian luar negeri mengungkapkan penyesalannya atas pernyataan yang pernah dibuat Menteri Pariwisata dan Kebudayaan, Hamat Bah, pada Januari lalu.
Baca: Pemprov DKI Diminta Tinjau Ulang Rencana Bangun Kios di Trotoar, Ini Alasan
"Kami menyesalkan komentar-komentar yang telah dibuat oleh menteri pariwisata dan kebudayaan."
"Kami akan mengambil langkah tindakan untuk mencegah kembali terjadinya insiden serupa di masa mendatang," tulis pernyataan kementerian, pada Selasa (6/3/2018).
Kementerian tersebut menambahkan, komentar yang dilontarkan menterinya tersebut seharusnya tidak ditafsirkan sebagai cerminan pandangan pemerintah Gambia terhadap sektor pariwisata di Thailand.
Januari lalu, Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Gambia, Hamat Bah menyampaikan dalam siaran di sebuah stasiun televisi nasional, pariwisata di negaranya telah mulai ditinggalkan turis Barat, khususnya asal Skandinavia.
Hamat menyebut, pariwisata di Gambia kini kalah dari negara kepulauan tetangga, Cape Verde, setelah mendapat reputasi sebagai surga seks.
"Faktanya, reputasi negara ini mendapat pukulan berat. Saya mencoba mencari tahu alasan kita tak lagi mendapatkan turis Skandinavia dan saya menemukan bahwa negara ini telah dianggap sebagai tujuan seks," kata Bah.
"Kami bukan negara tujuan seks! Jika Anda menginginkan tujuan seks, silakan pergi ke Thailand," tambahnya.
Pernyataan tersebut ternyata mendapat kecaman keras dari Bangkok. Pekan lalu, Thailand secara resmi melayangkan surat protes kepada pemerintah Gambia.
Sementara, Menteri Kebudayaan Thailand, Veera Rojpojchanarat, menyampaikan jika pariwisata seks di negaranya telah berhasil ditekan melalui tindakan yang diambil pemerintah.
"Thailand telah mengambil tindakan dalam mengatasi permasalahan (wisata seks) ini. Setelah Kementerian Kebudayaan yang terus bekerja menekankan moralitas, kondisi ini sudah banyak berubah," kata Veera kepada media Thailand.