Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kopi Luwak Indonesia Dipromosikan di Jepang Lewat Komik

Cho Hikaru selain menggambar manga dan ilustrasi, dan juga memproduksi karya video dan sebagainya dengan story yang menarik.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kopi Luwak Indonesia Dipromosikan di Jepang Lewat Komik
Istimewa
Komik (manga) karya Cho Hikaru kelahiran Tokyo pada tanggal 29 Maret 1993. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Cho Hikaru, kelahiran Tokyo pada tanggal 29 Maret 1993 belum lama ini mengunjungi Indonesia.

Dia lalu membawa kopi luwak dari Indonesia yang ternyata harganya sangat mahal, sekitar tiga kali lipat di Jepang.

Harga kopi luwak itu per 100 gram sekitar 10.000 yen, satu cangkir kopi luwak dijual di toko kopi di Jepang sekitar 8.000 yen.

Pengalaman itu digambarkan ke dalam komik atau manga karyanya sendiri dan saat ini cukup menarik diperbincangkan di berbagai jaringan internet (chatting).

Baca: Mantan Bos Yakuza Jepang Cari Penerbit Buku Berbahasa Indonesia

Cho Hikaru selain menggambar manga dan ilustrasi, dan juga memproduksi karya video dan sebagainya dengan story yang menarik.

Berita Rekomendasi

"Setiap bulan, saya akan menemani Anda bersama departemen editorial dan saya akan melakukan report makanan Getmo," tulis Cho Hikaru, Senin (19/3/2018).

Lulusan dari Jurusan Desain Komunikasi Visual, Musashino Art University tahun 2016 itu menampilkan kopi luwak dari Indonesia yang sempat dibawa pulang ke Jepang.

Cho menggambarkan dari proses pembuatannya sehingga dapat diambil dari penampilan seekor luwak dan kotorannya yang kemudian diramu jadi kopi luwak.

"Di Indonesia, saya lihat dijual dengan harga sekitar 3.500 yen (350 ribu rupiah). Saya juga dengar dari ayah bahwa ada biaya asrama siswa di Indonesia per bulan hanya sekitar 3000 yen. Jadi jelas ini perdagangan dengan harga tinggi," kata Cho.

Baca: Sebelum Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Wakil Ketua PPP Jombang Pamit Temui Seseorang di Desa Blimbing

Kopi luwak ditulisnya, rendah kafein, rendah kepahitan dan rendah keasaman.

"Saat saya meminumnya, rasa pahitnya sedikit, dapat meminum santai seperti kopi Amerika. Tentunya ini mudah diminum. Orang yang tidak enak minum kopi bisa minum sebanyak mungkin," kata dia.

Tapi dengan harga sangat mahal itu mungkin banyak orang akan berpikir lama untuk bisa menikmatinya.

"Ngomong-ngomong, mengherankan juga bahwa ada kopi yang bisa dibuat dari kotoran luwak (semacam kucing). Tapi di Thailand juga ada Black Ivory yang bisa dibuat dari kotoran gajah," ujarnya.

Cho mengakui suka kucing, tapi sama sekali tidak suka kotoran kucing.

"Sementara itu, ayah saya secara tidak sengaja berhasil menemukan kopi yang menyenangkan dari kotoran kucing itu, kopi luwak, seperti mukjizat saja rasanya," kata Cho.

"Saya tak pernah terpikirkan bisa minum kopi enak, ternyata ke Indonesia ketemu kopi luwak yang enak," kata Cho.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas