Pesan Terakhir Zaini Jelang Hukuman Pancung, Syaiful: Abah Pesan Jaga dan Perhatikan Umi
Mochammad Zaini, pria berusia 47 tahun bersikeras tidak membunuh majikannya, Abdullah bin Umar
Editor: ade mayasanto
TRIBUNJAKARTA.COM, BANGKALAN - Sebelum hukuman pancung dieksekusi pemerintah Arab Saudi, Mochammad Zaini, pria berusia 47 tahun bersikeras tidak membunuh majikannya, Abdullah bin Umar
Eksekusi terhadap Zaini pada sekira 11.00 waktu Arab Saudi menyisakan pertanyaan besar bagi pemerintah Indonesia.
Syaiful Thoriq (26), putra sulung Zaini baru mengetahui kabar eksekusi pancung pada Minggu (18/3/2018).
"Saya dan adik baru tahu Bapak telah tiada setelah dihubungi paman, Hidir Syahyanto, yang menelpon dari Arab Saudi," ujarnya.
Ia menceritakan tangisan pilu cucu pertama almarhum Mochammad Zaini (47), Sabtu (17/3/2018) malam lalu ternyata menjadi pertanda bakal datangnya berita duka.
"Anak saya menangis terus, diberi susu tetap saja tidak mau berhenti menangis," ungkap Syaiful Thoriq.
Hidir Syahyanto merupakan satu satunya keluarga yang terakhir kali berkomunikasi melalui telpon dengan Zaini sebelum eksekusi.
Istri almarhum yang juga TKI di Arab Saudi, Ny Naimah (44), tidak tahu mengenai eksekusi mati terhadap suaminya.
Padahal, Ny Naimah pulang tiga bulan lalu dan kembali ke Arab Saudi pada Sabtu.
Thoriq mengatakan, almarhum berpesan melalui Hidir Syahyanto agar dirinya dan Mustofa mengikhlaskan kepergiannya.
Zaini berharap keduanya menjadi pekerja keras dan penuh perhatian kepada keluarga.
"Abah (almarhum) juga berpesan agar menjaga dan memperhatikan Umi (Ny Naimah) ketika datang dari Arab," tambah Thoriq yang saat ini bekerja sebagai tenaga pemasaran air mineral.