Kisah Jan Zakobielski, Pendiri Cinderella Escorts yang Kini Jadi Miliarder
Seorang perempuan Inggris, Jasmin (26) menjual keperawanannya dengan harga sekitar Rp 21 miliar kepada seorang aktor terkenal Hollywood.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Belum lama ini, seorang perempuan Inggris, Jasmin (26) menjual keperawanannya dengan harga sekitar Rp 21 miliar kepada seorang aktor terkenal Hollywood.
Jasmin diketahui melelang keperawanannya itu melalui Cinderella Escorts yang didirikan oleh Jan Zakobielski.
Bulan April tahun lalu Cinderella Escorts berhasil menjual wanita Rumania Alexandra Khefren (18) dengan harga 2,4 juta dolar yang dibeli pengusaha Hong Kong.
Tribunnews.com mewawancarai khusus pendiri, pemilik dan pengelola Cinderella Escorts yang selalu menjual para perawan dunia dengan harga sangat mahal,
Bernama Jan Zakobielski (JZ) yang kini berusia 27 tahun.
Tribun: Dulu anda tinggal di rumah orangtua di Dortmund, Jerman apa benar demikian?
Baca: Tetes Air Mata Deisti Tak Terbendung ketika Jaksa Menuntut Setya Novanto 16 Tahun Penjara
JZ: Iya benar. Dulu saya tinggal dan hidup biasa sebagai orang miskin, tapi kini saya berhasil menjadi miliarder seperti yang bisa anda cari sendiri berita mengenai saya ada di mana-mana.
Tribun: Bagaimaan sebenarnya awal karir sehingga mendirikan Cinderella Escorts ini, bisa cerita sedikit?
JZ: Cinderella Escorts didirikan sekitar 3 tahun lalu. Hanya satu tahun kemudian kami disebut "agen pengawal paling terkenal di dunia" oleh surat kabar di seluruh dunia.
Bayangkan tidak akan ada plattform seperti milik kita yang bekerja profesional dan di bawah perhatian publik yang tinggi.
Gadis-gadis akan mencari mereka sendiri di internet. Inilah alasan mengapa kami memulainya.
Kami bertemu gadis-gadis yang mencari di internet untuk seseorang yang membeli keperawanan mereka.
Baca: Sandi Tantang Balik Menteri Susi Mengarungi Pulau Tidung, Renang 1 Km dan Lari 10 Km
Tetapi mencari sendiri itu berbahaya. Mereka dapat bertemu dengan orang gila, tidak dibayar sesudahnya atau bahkan mendapat perhatian dari organisasi kriminal yang menjual perawan di pasar gelap.
Saya pikir solusi terbaik adalah putus dengan tabus.
Lebih aman untuk para gadis menjadi resmi dan di tangan yang baik.
Tidak masalah jika kita berbicara tentang pengawalan atau perawan.
Larangan tidak menghentikan orang untuk melakukannya.
Itu hanya menempatkan mereka ke cara berbahaya untuk melakukannya di pasar gelap.
Tentu saja perawan hanyalah sebagian kecil dari agen kami.
Baca: Sang Putri Kesal Warganet Berkomentar Negatif terhadap Enen Cahyati
Bagian utama adalah pengawalan kelas tinggi kami yang meliputi sekitar 2.000 euro selama satu jam.
Mereka dipesan oleh bintang hollywood, pemain sepak bola, dan orang kaya melalui agensi kami.
Tribun: Setelah anda menjual keperawanan wanita itu dapat 80 persen dan anda dapat 20 persen apakah benar demikian?
JZ: Benar. Wanita itu dapat 80 persen dan tentu saja harus dipotong dengan pajaknya baru kita transfer uangnya.
Di akhir wawancara khusus ini JZ menyampaikan salam kepada masyarakat Indonesia.