Di Tengah Gempuran AS, Militer Suriah Berhasil Kuasai Ghouta Timur yang Dikuasai Pemberontak
"Daerah-daerah Ghouta Timur di pinggiran Damaskus telah bersih sepenuhnya dari terorisme," tambah juru bicara militer
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS - Di tengah serangan udara yang dilancarkan AS dan sekutunya, Sabtu (14/4/2018), militer Suriah tetap meneruskan pertempuran mengusir para pemberontak dari wilayah kantong.
Setelah melalui pertempuran selama hampir dua bulan, pasukan Suriah akhirnya mendeklarasikan bahwa seluruh kelompok anti-rezim pemerintahan telah meninggalkan kawasan kantong pemberontak di Ghouta Timur.
Baca: Perdana Menteri Inggris Yakin Serangan Udara yang Ditujukan ke Suriah Berhasil
"Semua teroris telah meninggalkan Douma, wilayah terakhir yang mereka kuasai di Ghouta Timur," demikian diberitakan kantor berita pemerintah SANA, mengutip juru bicara militer Suriah.
"Daerah-daerah Ghouta Timur di pinggiran Damaskus telah bersih sepenuhnya dari terorisme," tambah juru bicara militer dalam pernyataannya di sebuah televisi pemerintah.
Aksi militer AS
AS bersama negara sekutu barat menuduh serangan senjata kimia dilancarkan pasukan rezim Suriah dan membalas dengan melancarkan serangan udara ke sejumlah lokasi yang diyakini sebagai tempat penyimpanan dan produksi senjata kimia.
Serangan ini menuai pro dan kontra. Beberapa pihak mengaitkannya dengan invasi AS ke Irak di masa lalu dengan alasan yang sama: senjata pemusnah massal.
Meskipun sejak Saddam Husain terguling hingga saat ini, militer AS tak kunjung berhasil menemukan apa yang mereka tuduhkan tersebut di Irak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suriah Klaim Ghouta Timur Sudah Bebas dari Pasukan Pemberontak", https://internasional.kompas.com/read/2018/04/15/14012021/suriah-klaim-ghouta-timur-sudah-bebas-dari-pasukan-pemberontak.