Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suriah: Rusia Akhirnya Izinkan Petugas Investigasi Masuk ke Daerah Konflik di Douma

Rusia dan Suriah menyatakan bahwa itu karena masalah keamanan yang tertunda sedang dikerjakan

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Suriah: Rusia Akhirnya Izinkan Petugas Investigasi Masuk ke Daerah Konflik di Douma
SyriaCivilDef/Twitter
Serangan kimia diduga menjadi penyebab ratusan warga Sipil Suriah mengalami masalah pernafasan di Douma, Ghouta, Suriah, menurut tim sukarelawan White Helmets, 7 April 2018. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas investigasi akan diizinkan masuk wilayah konflik Douma pada Rabu untuk meneliti dugaan dari serangan gas beracun.

Seperti dilansir The Guardian, Selasa (17/4/2018) Rusia mengatakan Amerika Serikat menyuarakan ketakutan bahwa bukti penggunaan senjata kimia yang ada di Douma mungkin sudah dimusnahkan oleh pihak Moskow.

Pihak Rusia dan rezim Suriah dituduh oleh diplomat barat melakukan penolakan akses untuk ahli pemeriksa senjata kimia untuk masuk ke kota Douma, dimana lusinan orang terbunuh akibat dari serangan rudal yang dipimpin oleh AS sepanjang akhir pekan.




"Rusia dan Suriah menyatakan bahwa itu karena masalah keamanan yang tertunda sedang dikerjakan sebelum para pemeriksa dapat mengerahkan pasukannya ke kota diluar Damaskus," kata Direktur Jenderal Organisasi Larangan Senjata Kimia (OPCW), Ahmed Uzumcu dalam pertemuannya dengan dewan eksekutif pada Senin.

Otoritas Suriah menawarkan 22 orang yang bersedia untuk ditanya jawab sebagai saksi, dia mengatakan harapannya bahwa semua keperluan pengaturan akan segera dibuat, untuk mengizinkan tim pemeriksa menyebar masuk ke Douma sesegera mungkin.

Kremli menolak klaim dari duta besar Amerika Serikat, Ken Ward yang mengatakan bahwa Rusia telah mengunjungi tempat kejadian itu dan mungkin telah merusaknya dengan maksud menggagalkan upaya misi pencarian fakta oleh OPCW.

"Saya menjamin Rusia tidak merusak tempat peristiwa itu terjadi," tekan Menteri Luar Negeri, Sergei Lavrov.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas